Beranda » Panen Hasil Karya P5 Kearifan Lokal, 720 Siswa SMAN 7 Purworejo Menari Kolosal Tarian Tradisional

Panen Hasil Karya P5 Kearifan Lokal, 720 Siswa SMAN 7 Purworejo Menari Kolosal Tarian Tradisional

PURWOREJO, Sebanyak 720 siswa kelas 10 dan 11 SMAN 7 Purworejo membuka kegiatan Panen Hasil Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan cara menari tarian tradisional secara kolosal. Mengenakan beragam pakaian adat Jawa, mereka menari di trotoar sepanjang jalan Proklamasi atau depan Kantor Bupati pada Selasa (30/4). Dengan  semangat, mereka menari tarian tradisional yang dipadukan koreografi nan apik. Suguhan tersebut mendapat apresiasi dari warga terutama nyang melintas di sekitar Alun-alun Purworejo.

Sebelum menari kolosal, mereka terlebih dahulu mengadakan pawai budaya dari sekolah. Dengan membawa beragam uberampe diantaranya gunungan hasil bumi, seperangkat wayang, serta musik tradisional, mereka berjalan menuju lokasi seputar Amphitheater.

Di sana telah tersedia pula stan pameran bertajuk Ayo Dolan Purworejo, berisi puluhan gelaran aneka produk makanan, minuman, kerajinan khas purworejo, serta informasi tempat wisata yang ada di Purworejo.

Aneka makanan khas Purworejo dipamerkan. Diantaranya sego penek dari Desa Jenar Wetan Kecamatan Purwodadi, jenang candil dari Desa Senepo Kutoarjo, geblek Kaliboto, dawet ireng Butuh, getuk ireng Desa Kedung Loteng Kecamatan Bener, kerajinan bambu Desa Winong Kecamatan Gebang, Batik Sibak Kecamatan Purworejo, sengsem atau sengkulun. Juga promosi lokasi wisata yang tersebar di beberapa kecamatan di Purworejo.

Makanan tradisional banyak diburu para pengunjung stan pameran

Para siswa yang menggelar hasil karya juga menyediakan aneka makanan dan minuman khas Purworejo  yang bisa dinikmati gratis oleh pengunjung yang memadati arena pameran. Tentu saja, pengunjung menyambut gembira suguhan cuma-cuma tersebut.

Selain itu, berbagai informasi seputar desa wisata serta aneka kesenian khas seperti Jolenan dan Ndolalak pun disajikan dalam bentuk display dan brosur, serta video yang bisa diakses pengunjung.

Untuk semua usaha tersebut, para siswa terlebih dahulu melakukan survei ke lokasi dan bertemu langsung dengan para pegiat kuliner, perajin, maupun seniman desa setempat. Setelah itu barulah mereka mengaplikasikannya dalam bentuk gelar karya.

Kepala SMAN 7 Niken Wahyuni

Kepala SMAN 7 Niken Wahyuni menjelaskan, SMAN 7 merupakan sekolah pegiat sejarah. “Melalui situsnya sebgai Cagar Budaya Nasional, SMAN 7 juga juga mampu berkomitmen memelihara dan mewariskan nilai-nilai budaya luhur,” ungkapnya. Jadi tepatlah jika slogan yang dipakai pada panen hasil karya P5 kali ini yaitu nguri-nguri tradisi, kukuhkan jati diri, lestarikan cagar budaya SMAN 7 jaya.

Saat menyampaikan sambutan di Amphitheater, Niken menegaskan, untuk dapat bersaing di era globalisasi, para siswa harus menyiapkan sejumlah kompetensi. Yakni menguasai pengetahuan sehingga harus luas wawasannya dan cerdas, punya skill atau ketrampilan, serta memiliki sikap atau karakter mulia.

“Pengetahuan dan  ketrampilan bisa dipelajari di sekolah. Akan tetapi sikap atau karakter mulia terserap melalui P5, dan semuanya melalui proses,” ungkap Niken. Selama tiga tahun di sekolah, lanjutnya, para siswa mengikuti enam kali P5. “Ini merupakan kegiatan P5 yang kelima,” imbuh Niken.

Ndolalak, salah satu tarian kolosal yang dibawakan oleh para siswa

Pihaknya pun mengapresiasi kerja keras yang dilakukan  para siswa selama 10 hari dengan dibimbing oleh guru dan tim, termasuk berkolaborasi dengan Dikbud dan Dikporapar serta orang tua.

Niken berharap, kegiatan panen hasi karya P5 dapat memberikan pengalaman terbaik bagi siswa, membentuk jiwa yang memiliki profil pelajar Pancasila. Selain itu juga dapat membantu pemkab dan masyarakat Purworejo untuk menguatkan kembali seni, tradisi, makanan khas, pariwisata dan kerajinan yang sudah atau mulai kurang dikenal dan diminati oleh generasi muda.

“Sehingga diharapkan bisa mengangkat citra dan berkontribusi meningkat roda perekonomian masyarakat Purworejo,” tandas Niken.

Baik pengawas sekolah Disdikbud, Sunaryo dan Kabid Pariwisata Agung Pranoto yang hadir mewakili dinasnya masing-masing sepakat, kegiatan tersebut sangat bermanfaat tidak hanya bagi siswa namun juga masyarakat yang menikmati panen hasil karya sebagai sarana edukasi, informasi, dan hiburan. (Dia)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *