Beranda » Kewirausahaan Digital untuk Menjawab Tantangan SDM di Era Globalisasi

Kewirausahaan Digital untuk Menjawab Tantangan SDM di Era Globalisasi

Globalisasi membawa perubahan dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam bidang sumber daya manusia (SDM). Dampak dari perubahan SDM itu akan terjadi pergeseran komposisi pasar tenaga kerja, yakni ada lapangan kerja yang hilang namun ada pula lapangan kerja baru yang muncul.

Forum Ekonomi Dunia memperkirakan, sekitar 65% dari anak-anak yang memasuki sekolah dasar saat ini akan bekerja pada jenis pekerjaan yang benar-benar baru. Sementara banyak pekerjaan atau spesialisasi yang diminati akan berkurang sejak 10 tahun lalu.

Di sisi lain, perkembangan teknologi yang begitu pesat dan canggih dapat menjadi suatu celah dalam menumbuhkan kewirausahaan. Yakni untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi khususnya bagi generasi muda sebagai pilar agen perubahan bangsa.

Kewirausahaan Digital
Perkembangan teknologi informasi dan internet telah memudahkan akses sumber daya dan pasar global dalam hitungan detik. Di era digital ini kita dapat menjangkau puluhan, ribuan, bahkan jutaan pelanggan di manapun berada.

Kewirausahaan digital merupakan suatu kewirausahaan yang memanfaatkan teknologi digital, internet, dan dunia online dalam pengelolaan suatu usaha untuk menciptakan suatu produk, berinteraksi dengan customer, pemasaran produk serta operasional usaha. Sehingga upaya berwirausaha dapat menjadi lebih efektif, terjangkau, dan produk kita dapat dikenal oleh masyarakat luas secara cepat.

Generasi muda saat ini dapat mulai menjalankan berbagai usahanya melalui alat-alat digital seperti situs web, media sosial (Instagram, Tiktok, Facebook, Twitter, dan sebagainya). Juga melalui platform e-commerce yang unggul di Indonesia seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, serta pemasaran digital dalam bentuk iklan online.

Terdapat lima tipe dasar bisnis digital menurut Allen (2019), yakni Content-Based Business, Community- Based Business, Online Store, Matchmaking Business, dan Promotion Business.

1. Content-Based Business, berupaya untuk memberikan nilai kepada pelanggan dengan menyediakan konten yang spesifik dalam format digital. Konten ini dapat meliputi resep, artikel, video, webinar, panduan, dan masih banyak lagi. Tantangan utama dalam tipe bisnis ini adalah upaya mencari topik yang tepat untuk melakukan pemutakhiran konten secara konsisten.

2. Community-Based Business, menawarkan nilai dengan cara menyediakan forum diskusi dan konten spesifik yang sebagian besar merupakan kontribusi dari penggunanya.

3. Online Store, seperti yang banyak kita jumpai saat ini, merupakan platform penjualan produk barang atau jasa. Anda dapat memulai bisnis ini dengan bekerjasama dengan pengusaha lain yang memiliki produk bagus namun belum memahami bagaimana cara menciptakan toko daring. Kemudian, secara bertahap Anda dapat mengumpulkan data untuk memperoleh pemahaman terkait preferensi konsumen, dan menemukan peluang untuk cross-selling maupun upselling, atau bahkan berlangganan (subscription).

4. Matchmaking Business, berupaya untuk mempertemukan sekelompok orang yang sebelumnya tidak terhubung. Tentu saja bisnis ini bukan hanya terbatas pada platform perjodohan, namun juga dapat berupa platform untuk mempertemukan siswa dan guru les, pengasuh anak dan konsumen orang tua yang memerlukan pengasuh, atau bahkan antara ahli potong rambut/ahli make up dengan konsumen yang memerlukan jasa tersebut. Umumnya bisnis ini memperoleh pendapatan dari biaya berlangganan atau biaya transaksi ketika berhasil mempertemukan kedua belah pihak yang saling memerlukan.

5. Promotion Business, bertujuan untuk menarik pelanggan baru ke suatu bisnis yang sudah ada (existing). Sebagian besar business existing tertarik untuk mendapatkan pelanggan baru namun cara untuk memperoleh pelanggan baru di dunia digital ini bisa sangat memusingkan bagi pemilik usaha kecil menengah atau start-up business. Promotion Business dapat menarik pelanggan baru dan membuat mereka melakukan kontak dengan suatu institusi bisnis, mengunduh informasi, memberikan kupon atau penawaran spesial.

Apakah kita siap mengembangkan diri dengan kewirausahaan digital? (Heru Kusworo, Eko Budi Saputro, Mujiatun. Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *