Beranda » Tradisi Malam 21 Ramadan, Warga Dusun Sucen Purworejo Gelar Wilujengan Selikuran, Bawa Puluhan Ambengan 

Tradisi Malam 21 Ramadan, Warga Dusun Sucen Purworejo Gelar Wilujengan Selikuran, Bawa Puluhan Ambengan 

BAGELEN, Menyambut malam 21 Ramadan, warga Dusun Sucen Desa Semawung Kecamatan Purworejo menggelar Wilujengan Selikuran. Kegiatan yang dimulai sejak pagi hari pada Minggu (31/3) itu diawali dengan kerja bakti gotong royong membersihkan makam Nyai Suci yang merupakan nenek moyang dusun tersebut.

Kepala Dusun Sucen Wahyu Edi Purnomo. kepada Purworejo News menuturkan, kegiatan Wilujengan Selikuran diikuti oleh semua warga dusun sucen dan unsur kelembagaannya. “Biasanya yang hadir perwakilan dari kepala rumah tangga kurang lebih 40 hingga 50 orang,” kata Wahyu.

Setelah bersih makam, sore harinya digelar kegiatan ambengan atau kenduri, berupa tahlil dan doa bersama warga. Tahlil dipimpin oleh  Ustad Abdul Aziz selaku DKM di Mushola al Hikmah sebagai tempat dilakukannya kenduri.

Pada acara itulah, setiap warga membawa acara-acara atau ancak besar yang bagian pinggirnya sudah diberi pengaman batang pisang.  Setiap ambengan berisi sayur dan lauk, satu sisir pisang Ambon, wajik, jadah, serta aneka jajan pasar. Ambengan tersebut kemudian didoakan bersama dan kemudian dibawa pulang untuk dimakan bersama anggota keluarga.

Wahyu menambahkan, Wilujengan Selikuran  sudah menjadi tradisi desa atau dusun. Hal itu karena merupakan warisan dari leluhur yang tetap dijaga kelestariannya hingga sekarang sejak jaman nenek moyang.

Puluhan ambengan dibawa warga pada acara malam selikuran

“Tujuan diadakan malam selikuran tidak lain untuk menyambut datangnya malam Lailatul Qodar dan ucapan rasa syukur warga kepada Allah SWT. Selain itu juga sebagai sarana memohon agar warga Pedukuhan Sucen semua diberikan keselamatan dan keberkahan di dunia dan akhirat,” ungkap Wahyu.

Tradisi Selikuran, lanjutnya, juga sebagai sarana  agar warga diberikan kekuatan iman dan Islam serta diberikan kemudahan dalam mencari rejeki yang halal dan berkah. Selain itu juga untuk memohon dijauhkan dari mara bahaya dan kesusahan.

“Sebagai warga dusun, acara Selikuran juga merupakan bentuk penghormatan kepada para leluhur kita serta kirim doa kepada para ahli kubur yang sudah nderek trukoyoso di Desa Semawung, khususnya Mbah Nyi Suci dan Mbah Kyai Suci. Selain itu sebagai sarana memohon doa untuk warga yang saat ini masih diberi ujian sakit agar diangkat penyakitnya dan diberikan kesembuhan oleh allah SWT sehingga dapat beraktifitas kembali,” jelas Wahyu.

Melalui kegiatan tersebut, Wahyu berharap agar warga Dusun Sucen dapat meningkatkan ibadah iman dan taqwa kepada allah SWT serta tetap. dapat melestarikan tradisi leluhur yang dianggap baik dan bermanfaat. (Dia)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *