BANYUURIP, Di saat harga beras semakin membumbung tinggi, Wilayah Kecamatan Bidang Pendidikan (Wilcambidik) Banyuurip mengadakan bakti sosial (baksos) dengan membagikan 157 kantung beras masing- masing berisi lima kg. Kegiatan baksos yang dilakukan dalam rangka hari jadi ke-193 Kabupaten Purworejo tersebut diadakan di halaman kantor Wilcambidik Banyuurip pada Minggu (25/2).
Kepada Purworejo News, Kordinator Wilcambidik Banyuurip Sutarmah menjelaskan, sebenarnya paket beras yang dianjurkan oleh pemda masing-masing hanya 2,5 kg. “Tapi beras yang terkumpul kami kemas menjadi masing-masing lima kg supaya lebih marem yang menerimanya,” ucapnya.
Sutarmah menambahkan, beras tersebut berasal dari guru ASN di 25 SD Kecamatan Banyuurip, termasuk dari Ikatan Guru TK (IGTK). “Setiap guru bebas menyumbangkan beras sesuai dengan kemampuannya. Bahkan kalau ada di lingkungannya yang tidak mampu, kami berikan bantuan,” imbuhnya.
Adapun jenis beras yang dikumpulkan, lanjutnya, adalah yang biasa dikonsumsi yakni IR 64. Setelah disosialisasikan pada Kamis (22/2), kemudian beras yang dikumpulkan dikemas ke dalam plastik kemasan.
Disebutkan, selain dibagikan kepada masyarakat, paket beras tersebut juga diberikan untuk internal seperti penjaga sekolah dan juga guru honorer. Adapun pembagian dilakukan dengan sistem shift mulai pukul 08.00 hingga 11.00 agar tidak berkerumun atau berdesak-desakan.
Mereka mengambil beras dengan menukarkan kupon yang telah dibagi sebelumnya. Sutarmah berharap beras yang diberikan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima. Selain itu juga untuk mendukung program pemerintah dalam mengurangi masalah tingginya harga beras.
Salah satu penerima bantuan, Ariyadi (56) warga Desa Bajangeejo RT 01 RW 01 Kecamatan Banyuurip menyatakan rasa syukurnya mendapat beras gratis sebanyak lima kg. Bagi Ariyadi yang hidup bertiga dengan kedua anaknya, beras tersebut bisa digunakan selama satu minggu.
Dirinya merasa sangat terbantu dengan bantuan tersebut mengingat harga beras yang sangat tinggi dan menurutnya belum pernah dialami sebelumnya. “Maturnuwun, Mugi-mugi saget berkah kagem guru-guru teng mriki,” ucapnya.
Sebelum dimulai pembagian beras, para guru yang menjadi panitia terlebih dahulu melakukan potong tumpeng. Hal tersebut menandakan mangayubagyo 193 tahun Kabupaten Purworejo, selain juga sebagai ungkapan syukur. Tumpeng tersebut kemudian dimakan bersama sebagai ungkapan kebersamaan. (Dia)
Alhamdulillah,semoga barokah.
Aamiin.
Alhamdulilah …trima ksh banyak atas bantuan nya, .semoga allah melipat gandakan rezeki nya ….aamiin
Bu Sutarmah ibuku..bangga sekali..👍👍👍