Beranda » 59 Hari di RSUD dr Tjitrowardojo Purworejo, BB Bayi Lahir 750 Gram Kini 1,5 Kg dan Sehat

59 Hari di RSUD dr Tjitrowardojo Purworejo, BB Bayi Lahir 750 Gram Kini 1,5 Kg dan Sehat

PURWOREJO, Seorang bayi yang lahir prematur dengan berat badan (BB) hanya 750 gram, setelah dirawat secara intensif hampir selama dua bulan di RSUD dr Tjitrowardojo Purworejo, kini berat badannya mencapai 1,5 kg dan sehat. Lahir secara normal pada tanggal 16 Desember 2023, bayi mungil bernama Chaerunisa Putri Nuraeni akhirnya kembali ke rumah kedua orang tuanya di Desa Kroya RT 02 RW 4 Kecamatan Gebang, setelah 59 hari berada dalam layanan RSUD Sayang Bayi tersebut.

Kepada Purworejo News, ibu bayi yakni Musriyati (43) menceritakan, dirinya semula tidak menyadari kalau sedang hamil anak ketiga. “Awalnya saya jatuh dari motor karena pusing, terus dibawa ke puskesmas. Setelah ditanya  terus dites pack, kok sudah (hamil) enam minggu,” tuturnya pada Selasa (13/2).

Saat mengandung bayinya, Musriyati mengaku sempat mengalami pendarahan berkali-kali sehingga harus dirawat di rumah sakit. Dalam sebulan ia pernah mengalami pendarahan dua kali saat kandungan berusia enam bulan.

Semula Musriyati dianjurkan melahirkan secara caesar. Tapi karena sudah mengalami kontraksi akhirnya bayi lahir prematur dengan berat badan hanya 750 gram. Sang bayi pun langsung mendapatkan perawatan intensif di ruang khusus yang memerlukan perawatan khusus atau Pediatric Intensive Care Unit/PICU dan Neonatal Intensive Care Unit/NICU.

Musriyati bersama tim yang menangani bayinya di RSUD dr Tjitrowardojo

Selama 40 hari, tepatnya mulai tanggal 16 Desember 2023 sejak lahir hingga 26 Januari bayi Chaerunisa berada di ruang PICU NICU. Selanjutnya saat berat badannya 1,3 kg bayi mungil itu dipindah ke ruang Peristi hingga tanggal 13 Februari saat dinyatakan boleh pulang ke rumah.

Saat ditanya kesannya selama dua bulan berada di rumah sakit bersama bayinya, dengan berkaca-kaca Musriyati mengungkapkan rasa harunya atas pelayanan terbaik yang diberikan RSUD dr Tjitrowardojo. “Perawatnya baik, terima kasih atas perawatan yang spesial kepada adik dan juga saya,” ungkap Musriyati sambil menyeka air matanya karena terharu.

Adapun Dokter Penanggung jawab Pasien (DPJP), dr Nurul Hadi, M. Sc. Sp. A menyampaikan, merawat bayi prematur hambatannya sangat banyak. “Kadang bayi memburuk karena istilahnya bayi lupa nafas berulang kali. Ini selama 24 jam langsung monitor di depan perawat yang menjaganya. Begitu alarm berbunyi langsung kita ambil tindakan,” katanya.

Dr. Nurul Huda menyebutkan, ini merupakan rekor bayi terkecil yang pernah dirawat di Ruang PICU NICU dan bisa selamat serta sehat. “Ini mengabarkan bahwa kita bisa merawat bayi dalam kondisi seperti itu. Diharapkan nantinya bayi dapat tumbuh sehat dan normal,” harapnya.

Direktur RSUD dr Tjitrowardojo, dr Tolkha Amaruddin

Selanjutnya RSUD dr. Tjitrowardojo terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan  dan Puskesmas Gebang untuk memastikan adanya tindak lanjut perawatan yang diperlukan di rumah.

Terkait dengan hal tersebut, Direktur RSUD dr Tjitrowardojo, dr Tolkha Amaruddin, Sp. THT, M, Kes menyebutkan, ini merupakan bagian dari implementasi program Rusa Tanding atau Rumah Sakit Tanpa Dinding. Yakni sebagai bentuk komitmen rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh, khususnya bagi ibu dan anak.

“Program Rusa Tanding ini merupakan komitmen RSUD Dr Tjitrowardojo sebagai rumah sakit sayang ibu dan bayi. Upaya yang dilakukan salah satunya yakin menangani bayi risiko tinggi dengan harapan dapat menurunkan angka kematian bayi di Kabupaten Purworejo. Ini komitmen kami yang Alhamdulillah dapat diwujudkan, salah satunya menangani bayi yang lahir dengan berat badan 750 gram, sekarang menjadi 1,5 kg dan sehat,” tandas Tolkha. (Dia)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *