Beranda » Komunitas Seni Artwor Purworejo Kembali Pentas, Bawakan “Putih: Apa yang Mesti Ku Tulis?”

Komunitas Seni Artwor Purworejo Kembali Pentas, Bawakan “Putih: Apa yang Mesti Ku Tulis?”

PURWOREJO, Komunitas seni ArtWor kembali menyapa publik Purworejo melalui pementasan edisi ke-2. Pertunjukan yang mengusung tema PUTIH: Apa yang Mesti Ku Tulis? itu dihelat pada Jumat ( 26/1) malam di Gedung Kesenian WR Soepratman Jl. Urip Sumoharjo Purworejo. Artwor merupakan komunitas independen berupa ruang kolaborasi kreatif lintas disiplin seni, baik musik, tari, teater, sastra, rupa, dan seni pertunjukan lainnya.

ArtWor diinisiasi oleh empat orang seniman dan pegiat seni Purworejo, yakni Mahestya Andi Sanjaya (Jurnal Lelana & Purworejo Seni), Melania Sinaring Putri (Sanggar Tari Prigel), Idam Adi a.k.a Paijo (Musisi / KedaiKK24), dan Roby Handoyo (Brilliant School of Music).

Ketua Roby Handoyo menyampaikan bahwa Artwor bersifat kolaboratif karena masing-masing entitas memiliki kesempatan dan hak yang sama untuk menawarkan gagasan-gagasan kreatifnya.

“Harapannya ArtWor ini menjadi semacam laboratorium kreatif, sekaligus ruang untuk mengapresiasi bakat bakat muda yang dimiliki Purworejo. ArtWor hadir sebagai rumah bersama untuk menaungi gagasan-gagasan kreatif yang pastinya membutuhkan dukungan kita semua untuk mewujudkannya,” ucap Roby.

Dijelaskan, ArtWor digelar secara rutin dua bulan sekali, agar semakin banyak talenta-talenta muda yang muncul untuk unjuk kebolehan. Delain bertekad untuk selalu mengusung nilai nilai edukatif, ArtWor juga menawarkan presentasi yang akan selalu berbeda-beda untuk setiap edisinya. Hal itu karena sejak awal kehadirannya ArtWor ingin memberikan sajian berbeda dengan pertunjukan kesenian yang selama ini ada.

Para pendukung pentas ArtWor 2

Mahestya Andi menambahkan bahwa ArtWor edisi ke-1 mengangkat tema “Pahlawan Tanpa Tanda-Tanda” berlangsung di Kedai 24KK pada tanggal 30 November lalu. Adapun dalam edisinya yang ke-2 ini tema yang diangkat adalah PUTIH : Apa yang Mesti Ku Tulis?. Mengawali tahun 2024 ini, sekaligus memasuki tahun politik yang lumayan panjang, tentu memunculkan berbagai analisa dan spekulasi. masa depan pun mulai coba diteropong.

“Setiap insan mulai menyiapkan kuda-kuda demi menjaga keberlangsungan kehidupannya masing-masing. Catatan-catatan kehidupan pada lembaran putih tahun baru ini, perlahan namun pasti, sudah mulai ditorehkan. Namun, apa yang mesti dicatatkan? Harapannya, kita semua mencatat hal-hal positif, terkait makna hakiki sebagai seorang manusia, makhluk ciptaan paling sempurna, citra akan Tuhannya,” ungkapnya.

Hal yang lebih penting lagi yakni agar ArtWor 2 dapat mewarnai atmosfer kreatif di Purworejo. Hasilnya dapat mendorong komunitas-komunitas kesenian serupa, baik yang berbasis tradisi maupun kontemporer agar terus bergerak manawarkan gagasan-gagasan kreatifnya kepada publik seni di kota Purworejo.

Berikut sajian ArtWor 2:
1. Performance art oleh Wisanggeni Aji, Hariko Bunga, Cenie Miara, dan
2. Penampilan “Tari Angsa” oleh Sanggar Tari Prigel
3. Penampilan musik trunthung oleh Sanggar Karawitan Sumunar
4. Baca puisi “Apa yang Mesti Ku Tulis?” oleh Nur Anisa Putri dan Zeilika Mutia Aswa
5. Brilliant School of Music, menampilkan:
• Andrina Sondang Pramudito memainkan piano “Romantic fur Elise” karya Beethoven, aransemen ulang oleh Riyandi Kusuma.
• Mayram Nadira Nur Ramadhani menyanyikan lagu “Lihatlah Lebih Dekat” dipopulerkan oleh
Sherina Munaf.
6. Baca puisi “Tiada Kata Terlambat” oleh Hamizan Achmad Hanania
7. Performance art “Mengingat Nama Mu” oleh Lelana (Mahestya Andi Sanjaya)
8. Sajian musik keroncong “Bengawan Solo” dan “Cinderella” oleh Teater Surya-UMP
9. Performance pencak silat “Stop Bullying” oleh Padepokan Sayoko. (Dia)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *