Beranda » Tingkatkan Literasi, Universitas Muhammadiyah Purworejo Gunakan Bahasa Inggris untuk Keperluan Surat Menyurat di Lingkungan Kampus

Tingkatkan Literasi, Universitas Muhammadiyah Purworejo Gunakan Bahasa Inggris untuk Keperluan Surat Menyurat di Lingkungan Kampus

PURWOREJO, Terinspirasi dari kunjungan ke Thailand dua minggu lalu, Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) melalui rektornya melakukan terobosan baru. Yakni menggunakan Bahasa Inggris untuk keperluan surat menyurat di lingkungan kampus. Mulai Senin depan (29/1), kebijakan tersebut akan diterapkan.

Rektor UMP Teguh Wibowo menyampaikan hal tersebut usai membuka acara launching perpustakaan digital di kampus setempat pada Kamis (25/1). Lebih lanjut rektor menceritakan, Thailand seperti halnya Indonesia, memiliki bahasa ibu atau bahasa nasional sendiri. “Tapi meskipun punya bahasa sendiri, di (Thailand) sana kemampuan Bahasa Inggrisnya bagus,” ungkapnya.

Ditambahkannya, bahwa jika ingin kerja sama internasional semakin bagus maka harus menguasai Bahasa Inggris. “Makanya kita mulai dari surat menyurat ini, semuanya harus menggunakan Bahasa Inggris. Termasuk kalau ada pengajuan dana (suratnya) tidak menggunakan Bahasa Inggrisnya, kita tolak,” tegas Rektor.

Untuk itu, mulai Kamis ini pihaknya telah melakukan sosialisasi termasuk ke tingkat mahasiswa hingga ke unit kegiatan mahasiswa (UKM). Kebijakan tersebut akan diterapkan selama tiga bulan untuk dievaluasi sebelum ditingkatkan ke level selanjutnya yakni percakapan (speaking).

Rektor UMP Teguh Wibowo

“Kalau bikin surat kan gampang, bisa menggunakan fasilitas Google Translate. Setelah itu kita tingkatkan ke langkah selanjutnya yaitu speaking,” imbuh Teguh. Adapun targetnya yakni pemakaian bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari.

Rencananya nanti setiap hari Kamis semua menggunakan Bahasa Inggris untuk speaking. “Syukur-syukur kalau bisa nanti seminggu dua kali yakni Senin dan Kamis,” ujar rektor.

Kebijakan tersebut menurutnya, belum diterapkan di perguruan tinggi lain. Tujuannya, yakni dijadikan salah satu keunggulan terutama bagi tenaga kependidikan (karyawan) sebagai indikator pemberian reward.

Melalui kebijakan tersebut rektor berharap agar bahasa Inggris tidak hanya sebatas teori, akan tetapi juga dipraktekkan dan dapat meningkatkan literasi warga kampus. “Ini sudah diteken, Senin akan diterapkan,” tandasnya. (Dia)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *