Beranda » Outing Class ke Bali, Siswa SMPN 6 Purworejo Disuguhi Kekayaan Seni Budaya Pulau Dewata

Outing Class ke Bali, Siswa SMPN 6 Purworejo Disuguhi Kekayaan Seni Budaya Pulau Dewata

PURWOREJO, Sebagai bentuk kegiatan studi wisata, siswa kelas 8 SMPN 6 Purworejo melakukan Outing Class ke Bali. Outing class dilakukan selama lima hari mulai tanggal 20 hingga 24 Desember dengan mengunjungi berbagai tempat seni budaya termasuk menyaksikan Upacara Ngaben yang menjadi daya tarik wisata hingga ke manca negara.

Keterangan yang disampaikan kepala SMPN 6, Wahyu Kurnia Lestari kepada Purworejo News menyebutkan, outing class ke Bali dilakukan dengan tujuan agara siswa mengerti kebhinekaan di Indonesia.

“Karena budaya di Bali sangat berbeda dengan yang ada di Purworejo khususnya maupun Jawa Tengah pada umumnya. Di sana adat istiadat, agama, dan budaya yang dikagumi oleh turis asing menjadikan siswa SMPN 6 menjadi bangga sebagai bangsa indonesia yang kaya akan ragam budaya,” jelas Wahyu pada Senin (25/12) pagi sepulangnya siswa melakukan outing class.

Ditambahkannya, kegiatan outing class ini juga terkait dengan P5 di akhir semester 1 yang diberikan di sekolah. Wahyu melanjutkan, di Bali para siswa menyaksikan secara langsung Upacara Ngaben dengan dipandu oleh Bli (Mas-Jawa, red) Somad.

Berfoto bersama usai menyaksikan Tari Kecak dan Barong

“Ini istimewa karen upacara Ngaben atau upacara pembakaran jenazah umat Hindu ini jarang digelar,” imbuh Wahyu. Selain Itu siswa juga disuguhkan tari-tarian Kecak dan Barong, termasuk diceritakan histori tari tradisional Bali yang sangat terkenal tersebut.

Tak hanya itu, siswa juga diajak mengunjungi Museum Bhraja Sandhi atau dikenal sebagai monumen Braja Sandhi yang melambangkan perjuangan rakyat Bali melawan penjajah. Monumen tersebut, kata Wahyu, sarat dengan filosofi agama Hindu dengan berbagai ornamen yang digunakan saat beribadah.

Wahyu menegaskan, studi wisata yang dilakukan diharapkan dapat menambah khasanah dan referensi siswa akan budaya Indonesia yang kaya. “Diharapkan siswa dapat lebih bangga dan mencintai kebhinekaan yang ada di Indonesia serta saling menghormati perbedaan yang ada,” katanya.

Dijelaskan pula bahwa kegiatan studi wisata ini sudah disepakati baik oleh orang tua maupun pihak sekolah dengan segala konsekuensinya, mengingat kegiatan ini bersamaan dengan momen liburan Nataru. “Jadi semua pihak diharapkan dapat memaklumi kondisi yang ada. Kami tidak membeda-bedakan perlakuan kepada siswa, semua sama,” pungkas Wahyu. (Dia)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *