Beranda » Artwork Purworejo Pentaskan Novel Pramudya Anantatoer ‘Panggil Aku Kartini Saja’

Artwork Purworejo Pentaskan Novel Pramudya Anantatoer ‘Panggil Aku Kartini Saja’

PURWOREJO,  Memperingati Hari Kartini tahun ini, Artwork kembali menyapa publik seni Purworejo dalam edisi ketiga dengan judul Panggil Aku Kartini Saja. Pentas drama musik yang ditampilkan oleh seniman-seniman Purworejo di Gedung Kesenian pada Sabtu (20/4) malam tersebut diangkat dari novel karya Pramudya Anantatoer.

Ratusan penonton yang datang untuk menonton pentas seni drama musikal itu terpesona oleh penampilan puluhan anak-anak bertalenta dari Brilliant School of Music, Sanggar Tari Prigel, dan Sanggar Karawitan Sumunar. Narasi dibacakan oleh Maria Kristi Harum Rosari, Nur Anisa Mulyani, dan Melania Sinaring Putri. Adapun peran Kartini dimainkan oleh Dwi Puspita, orasi budaya oleh aktivis perempuan Erfina Cahya, dan penyusun naskah oleh Dedi Yuniarto. Acara ini juga dimeriahkan dengan sajian fragmen dari Harpi Melati DPC Purworejo.

Ketua Panitia ArtWor 3, Qoharul Chikam, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi kreatif lintas disiplin seni. Meliputi musik, tari, teater, sastra, rupa, dan seni pertunjukan lainnya.

Kolaborasi seni musik

“Saya sangat terkejut dengan antusiasme yang semakin meningkat dari ArtWor 1, 2, dan 3 ini baik dari jumlah penonton maupun kualitas karyanya. Semoga ke depannya lebih baik lagi, dapat menjadi ruang belajar bersama, tidak hanya dalam seni tetapi juga dalam manajemen produksi,” jelas Chikam.

Istri Ketua DPRD Purworejo Dion Agasi, Thifalizzati Setiabudi, yang juga seorang model dan aktif dalam berbagai kegiatan masyarakat, menyampaikan bahwa sosok Kartini menjadi teladan bagi anak-anak muda dari generasi ke generasi. “Jangan sia-siakan perjuangan Ibu Kartini. Kita wanita harus semakin berani meningkatkan pendidikan,” ungkapnya.

Ketua Artwor, Roby Handoyo pun menyampaikan beberapa hal. Menurutnya, Artwor bersifat kolaboratif karena setiap entitas yang terlibat memiliki kesempatan dan hak yang sama untuk menawarkan gagasan kreatifnya.

Para pendukung pentas  drama musik

“Harapannya ArtWor menjadi semacam laboratorium kreatif dan ruang apresiasi bagi bakat-bakat muda Purworejo. ArtWor hadir sebagai wadah untuk menaungi gagasan kreatif yang membutuhkan dukungan kita semua untuk terwujud,” ucap Robby.

Ditambahkan, ArtWor edisi pertama mengangkat tema Pahlawan Tanpa Tanda-Tanda pada 30 November 2023 lalu. Sementara edisi kedua mengusung tema PUTIH: Apa yang Mesti Ku Tulis? di awal tahun 2024.

“Lebih penting lagi, ArtWor 3 diharapkan dapat memperkaya atmosfer kreatif di Purworejo, mendorong komunitas seni serupa, baik tradisional maupun kontemporer agar terus berinovasi dan membagikan gagasan kreatifnya kepada publik,” pungkasnya. (Dia)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *