Beranda » Seorang Karyawan Swasta Meninggal di Kos Perumahan KBN Purworejo, Diduga Penyakitnya Kambuh

Seorang Karyawan Swasta Meninggal di Kos Perumahan KBN Purworejo, Diduga Penyakitnya Kambuh

PURWOREJO, Seorang karyawan swasta bernama Ripin (40) ditemukan meninggal di kamar kosnya di Perumahan KBN RT 01 RW 08 Kelurahan Pangenjurutengah Purworejo pada Selasa (2/4) pagi sekitar pukul 10.00. Pria yang beralamat di Kelurahan Asam Baru, Kecamatan Danau Seluluk, Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah itu diduga meninggal karena penyakit yang dideritanya.

Kapolsek Purworejo, AKP Bruyi Rohman menjelaskan kronologi penemuan jenasah pria yang sudah kos selama beberapa bulan bersama teman-temannya itu. “Pada Hari Senin (1/4) sekitar pukul 20.00, dua temannya yakni Poniyatemi (36) dan Wahyu (33) masih melihat korban mandi sepulang kerja, dan langsung tidur di kamarnya,” kata Bruyi.

Keesokan harinya yakni Selasa (2/4) sekitar pukul 10.00, Poniyatemi yang merupakan teman satu pekerjaan mencoba menghubungi korban melalui panggilan telepon, namun tidak ada respon. Selanjutnya ia berinisiatif mendatangi rumah kos milik korban.

Sesampainya di rumah kos korban, dirinya meminta ijin kepada pemilik kos, Adi Priyo (60) untuk  menjemput korban. Ketika berada di depan kamar kos, pintu kamar masih dalam keadaan tertutup dan terkunci dari dalam. Saat dilihat dari jendela yang sedikit terbuka, terlihat korban dalam keadaan tidur terlentang dengan warna telapak kaki pucat.

Polisi saat mendatangi TKP

Selanjutnya ia berusaha membuka pintu kamar kos melalui celah jendela kamar korban. Setelah berhasil masuk dalam kamar kos, mereka mendapati korban dalam keadaan meninggal dunia. Wahyu pun melaporkan kepada pemilik kos dan informasi tersebut dilaporkan ke Polsek Purworejo.

Personel bersama unit reskrim, Bhabinkamtibmas, dan Kapolsek Purworejo mendatangi TKP bersama Unit Inafis dan Unit II SatReskrim Polres Purworejo serta dokter dari Puskesmas Mranti, dr. Aswita Damayanti. “Setelah korban dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis tidak ditemukan tanda tanda kekerasan atau penganiayaan,” tutur Bruyi.

Ditambahkan, menurut keterangan dari istri korban, yang bersangkutan menderita penyakit TBC dan pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah. (Dia)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *