Beranda » Bikin Bangga, Klinik Graha Husada Medika Milik Perumda Purworejo Berhasil Raih Akreditasi Paripurna

Bikin Bangga, Klinik Graha Husada Medika Milik Perumda Purworejo Berhasil Raih Akreditasi Paripurna

PURWOREJO, Kabar gembira datang dari Klinik Graha Husada Medika (GHM) yang berhasil meraih Akreditasi Paripurna dari Kementerian Kesehatan untuk masa lima tahun yakni 2023 hingga 2028. Akreditasi paripurna merupakan predikat penilaian tertinggi yang diberikan berdasarkan kinerja manajemen mutu dan keselamatan pasien yang diterapkan di faskes tingkat pertama.

Pencapaian ini bikin bangga mengingat GHM merupakan klinik pratama di bawah naungan Perumda Purworejo yang dikelola dengan penyertaan modal terbatas. Bahkan bisa disebut GHM merupakan satu-satunya klinik milik perumda di Jawa Tengah yang berhasil meraih predikat Akreditasi Paripurna.

Direktur Klinik GHM, Teddy saat ditemui Purworejo News pada Senin (11/12) mengungkapkan hal tersebut. Ditambahkannya, di Jawa Tengah hanya ada beberapa klinik perumda yeng bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Salah satunya Purworejo dan ini jadi kebanggaan masyarakat Purworejo.

Didampingi penanggungjawab Klinik, dr Wahyu Prabowo, Tedy menjelaskan, Klinik GHM memiliki dua layanan poli yakni umum dan khusus gigi. “Selain itu juga ada program pengelolaan penyakit kronis (prolanis), pemeriksaan darah rutin, dan kegiatan pendukung seperti senam lansia,” jelasnya.


Disebutkan, Klinik GHM memiliki enam dokter klinik pratama dengan pelayanan mulai pukul 08.00 sampai 20.00, hari Minggu/libur tetap buka. Tedy menjelaskan, saat ini jumlah kepesertaannya mencapai 15.000 orang.

Direktur Klinik GHM, Tedy

“Ini merupakan pencapaian yang luar biasa untuk sebuah faskes 1 setingkat klinik pratama. Di Jawa Tengah paling hanya 5.000 sampai 6.000. Di Kabupaten Purworejo Alhamdulillah jadi klinik favorit dengan jumlah kepesertaan yang sebanyak itu,” imbuhnya.

Disebutkan Klinik GHM berdiri sejak tahun 2014. Adapun persiapan menghadapi akreditasi, lanjutnya, dilakukan cukup lama sejak bulan Maret dengan mempersiapkan sarpras sesuai standar klinik, termasuk juga SDM-nya dalam hal peningkatan pelayanan.

Tedy berharap di masa mendatang kepesertaan meningkat, apalagi dengan adanya pencapaian akreditasi paripurna yang diraih dengan semangat luar biasa. “Klinik ini tadinya dianggap underdog atau tidak diperhitungkan dan dianggap kecil, sehingga wajar kalau kurang diperhatikan. Maka ini jadi tantangan untuk mempertahankan perolehan akreditasi saat ini,” ungkap Tedy.

Tak hanya itu, selain meningkatkan pelayanan Tedy juga berharap lima tahun lagi saat akreditasi ulang Klinik GHM bisa masuk International Organization for Standardization (ISO). “Kalau bisa jadi satu-satunya klinik pratama milik BUMD yang bersertifikat ISO. Ini kan bisa membawa nama Purworejo,” tandas Tedy.

Terpisah, Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Purworejo, Anggit Wahyu Nugroho menyebutkan, akreditasi ini menjadi hal yang mutlak bagi sebuah klinik sebagai fasilitas layanan kesehatan untuk menjaga mutu layanan dan keselamatan pasien.

Klinik Graha Medika Husada di Jalan Jenderal Sudirman Purworejo

“Meskipun dalam kondisi permodalan yang belum memungkinkan, kami selaku pembina mendorong Perumda GHM untuk melaksanakan persiapan akreditasi dari Kemenkes menggunakan manajemen kas dengan melakukan renovasi yang diperlukan,” ucapnya.

Anggit menyebutkan, awalnya pihak manajemen GHM masih berharap adanya penyertaan modal untuk penyiapan akreditasi ini. Namun mengingat kondisi keuangan daerah yang belum memungkinkan sehingga penyertaan modal belum dapat dilakukan. Maka pihaknya minta manajemen GHM mengeksekusi persiapannya menggunakan sumberdaya keuangan yang ada.

Dukungan diberikan secara terintegrasi teknis dari dinas kesehatan, dinas PUPR terkait bangunan gedung, serta bagian barjas pada proses pengadaannya. Dengan akreditasi ini maka praktis layanan untuk masyarakat peserta BPJS ke depan terus dapat diberikan melalui standar fasilitas pelayanan kesehatan yang ditentukan oleh Kemenkes.

“Kami selaku pembina masih mendorong BUMD Perumda GHM ini untuk bisa mengembangkan usahanya dalam hal pelayanan publik lainnya. Seperti laboratorium, serta pelayanan limbah Bahan Beracun Berbahaya (B3) maupun layanan terkait bidang kesehatan dan lingkungan lainnya. Ini bisa jadi concern bisnis perumda GHM selain klinik dan apotek yang sudah ada saat ini,” pungkas Anggit. (Dia)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *