Beranda » Cegah Radikalisme dan Intoleran, Polda Jateng Gelar Dialog Kebangsaan di Ponpes An Nawawi Berjan

Cegah Radikalisme dan Intoleran, Polda Jateng Gelar Dialog Kebangsaan di Ponpes An Nawawi Berjan

GEBANG, Polda Jateng menggandeng KPU Kabupaten Purworejo menggelar Dialog Kebangsaan di Pondok Pesantren An Nawawi Berjan Kecamatan Gebang pada Senin (13/11).
Kegiatan tersebut dihadiri Kasubdit IV Ditintelkam Polda Jateng AKBP Muh Imron. Adapun narasumber yang dihadirkan yakni Ahmad Supriyanto dari Yayasan Persadani serta Anggota sekaligus Ketua Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Kabupaten Purworejo, Abdul Azis.

Muh Imron menyampaikan bahwa seminar kebangsaan ini merupakan salah satu program dari Polri bekerjasama dengan Ponpes yang ada di wilayah Jawa Tengah. Sasarannya adalah generasi muda agar tidak terseret ke dalam paham radikalisme dan intoleran menyambut pemilu 2024.

Imron pun menyatakan bahwa santri yang hafal Alquran/Hafidz akan diberikan ruang khusus apabila mendaftarkan diri sebagai anggota Polri. Dirinya berharap agar dialog kebangsaan tersebut dapat menambah wawasan kepada para santri tentang pemahaman serta bahaya dari perkembangan radikalisme dan intoleransi.

Anggota KPU Abdul Azis memberikan bingkisan kepada salah satu peserta acara

Di sisi lain, Ahmad Supriyanto yang juga merupakan eks narapidana teroris (napiter) mengungkapkan bahwa pemahaman radikalisme sebetulnya bisa ditanamkan ke siapa saja. “Tidak mengenal laki-laki atau perempuan dan tidak ada batasan umur. Saat ini sudah melalui media sosial, kalau dulu melalui kajian-kajian,” ungkapnya.

Supriyanto menambahkan, penanaman paham radikal masih terus dilakukan melalui media sosial dengan algoritma untuk memudahkan menjaring anggota. “Banyak sekali akun-akun yang masih aktif bergerak di atas ma’had atau jalan radikal. Radikalisme dan paham intoleran itu akan mencari dan melihat potensi calon anggota. Intinya harus bijak dalam memahami informasi, selalu tabayun,” tegasnya.

Anggota KPU Purworejo Abdul Azis mengapresiasi langkah Polda Jateng dalam mencegah paham radikalisme dan intoleran melalui kegiatan dialog kebangsaan. Momentumnya juga dinilai cukup tepat menjelang pemilu 2024.

Peserta dan pemateri dialog kebangsaan

“Kalangan pemuda harus jeli dan jangan menelan mentah-mentah ketika mendapat informasi atau bujukan yang mengarah ke radikalisme. Betul tadi disampaikan, penting sekali tabayun kepada pihak-pihat terkait atau yang memiliki kewenangan menjelaskan dan tentunya sesuai ahlinya,” ucap Aziz.

Ditambahkan, terkait tahapan pemilu 2024, saat ini Daftar Calon Tetap (DCT) tengah diajukan untuk penggandaan atau pengadaan logistik. Adapun tahapan kampanye akan dimulai tanggal 28 November 2023.

“Harapan kami kegiatan ini juga berdampak positif terhadap partisipasi pemilih pemula agar jangan apatis dengan politik. Ikuti tahapan yang ada, tentukan pilihan pemimpin yang memang berintegritas, memiliki kapasitas dan memilih sesuai dengan hati nuraninya masing-masing,” pesan Abdul Aziz. (Dia)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *