PURWODADI, SMAN 9 Purworejo mendapatkan kunjungan dari Madrasah Aliyah Kejuruan Unggulan Informatika (MAK UI) Jakarta. Tak hanya sekedar bertamu, kedatangan rombongan siswa dan guru dari MAK UI pada Rabu (30/10) itu juga membawakan misi seni budaya dan teknologi yang menjadi ciri khas madrasah aliyah kejuruan tersebut.
Kepala SMAN 9 Muh Kuntoaji melalui Humas Siti Nurjanah mengapresiasi MAK UI yang melakukan kunjungan ke sekolahnya. Disebutkan bahwa MAK UI merupakan satu dari tiga madrasah aliyah kejuruan yang ada di Indonesia.
“Kami sangat mengapresiasi kunjungan ini. Apalagi saat kunjungan ini juga bersamaan dengan berbagai kegiatan yang dilakukan di SMAN 9 kepada siswa. Yaitu pengenalan baris berbaris oleh TNI, promosi perguruan tinggi, serta edukasi kesehatan reproduksi dan mental,” imbuh Siti.
Apalagi dengan berbagai pertunjukan aneka seni budaya serta teknologi yang diperkenalkan kepada siswa dan guru SMAN 9. Termasuk mengaplikasikan penggunaan drone untuk pengambilan gambar. Tercatat ada 43 siswa dan guru MAK UI yang datang berkunjung.
Kepala MAK UI Adya Pratama, kepada Purworejo News menjelaskan, setiap tahun pihaknya selalu mengadakan agenda latihan dasar kepemimpinan madrasah (LDKM). “Tahun ini kami memilih Purworejo, tepatnya Kecamatan Ngombol, di Desa Wonosri,” ucap Adya.
Dijelaskan, MAK UI memiliki kompetensi keahlian Desain Komunikasi Visual (DKV). Untuk itu pihaknya ingin berkolaborasi dengan SMAN 9 sekaligus sharing keunggulan masing-masing satuan pendidikan sebagai bahan percontohan untuk disampaikan ke anak didik.
Ada beberapa penampilan dan materi yang diberikan MAK UI. Yakni tarian khas Jakarta/Betawi dan Jawa Barat serta Teknik pengambilan gambar dengan menggunakan drone.
Selain ke SMAN 9, kegiatan LDKM yang digekar MAK UI adalah berupa hiking di Pantai Roro Inten. Sebelumnya MAK UI juga melaksanakan upacara Sumpah Pemuda di SDN Wonosri sekaligus pelantikan pengurus Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM).
Dipilihnya SMAN 9 menurut Adya, selain karena berada dekat dengan lokasi LDKM, juga dilihat dari prestasi sekolah. Termasuk minat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. “Meski secara kompetensi berbeda, tapi ini perlu untuk ajang sharing,” ucapnya.
Ditambahkan bahwa LDKM sebelumnya juga pernah dilakukan diantaranya di Surabaya, Madura, dan Lampung. “Jadi tidak hanya di Jawa saja,” tandas Adya.
Baik pihak SMAN 9 maupun MAK UI berharap, kunjungan tersebut dapat dijadikan ajang saling mengenal dengan para guru dan siswa, serta dapat berkolaborasi untuk hal yang positif termasuk berbagi ilmu. Di akhir acara dilakukan pertukaran cindera mata oleh SMAN 9 dan MAK UI Jakarta. (Dia)
