PURWOREJO, Kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh salah satu pimpinan wilayah di Jawa Tengah membawa keprihatinan tersendiri bagi Ketua Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi (GNPK) Kabupaten Purworejo Netra Asmara Sakti. Hal itu mengingat masih saja ada pejabat yang terseret kasus tersebut.
Menurut Netra, selain pejabat publik, mereka yang rawan terjerat kasus korupsi adalah para kepala desa. Mereka adalah pihak yang mengelola dana desa. “Menjadi pamong (desa) itu berat, kerjanya 24 jam. Jangan sampai karena keterbatasan pengetahuan mereka bisa terjerat kasus korupsi,” ucap Netra saat ditemui Purworejo News pada Sabtu (20/7) sore.
Disebutkan, pihaknya akan melakukan kegiatan preventif dan edukatif, termasuk menindaklanjuti bila ada laporan. Menurutnya, hal itu bisa dilakukan bersama Inspektorat atau dinas terkait melalui kegiatan edukasi serta turut mensosialisasikan kegiatan pencegahan.
Meski begitu, Netra yang pernah menjabat sebagai Camat Bruno dan Bener ini menyebutkan pihaknya belum bisa menentukan arah kebijakan yang akan dilakukan. “Dengan adanya GNPK, diharapkan kami bisa bersinergi dengan pihak kepolisian dengan kejaksaan untuk melakukan edukasi,” katanya.
Melalui upaya tersebut Netra berharap di Purworejo tidak ada kasus korupsi baik di tingkat pemdes maupun pemkab. “Kami juga mohon dukungan berbagai pihak agar kami dapat menjalankan amanah ini dengan baik, termasuk juga mengawasi jalannya pilkada yang bersih dan berwibawa,” pungkasnya. (Dia)
