Beranda » Dimulai Kecamatan Banyuurip, Disabilitas Purworejo Punya Program Inovasi “Gardu Penyintas” untuk Pembangunan Inklusif

Dimulai Kecamatan Banyuurip, Disabilitas Purworejo Punya Program Inovasi “Gardu Penyintas” untuk Pembangunan Inklusif

BANYUURIP, Pusat Rehabilitasi YAKKUM bersama Pemerintah Kecamatan Banyuurip merayakan hari ulang tahun ke-9 Difabled People’s Organization (DPO) Tunas Mandiri dengan melakukan peluncuran Program Inovasi Kecamatan Banyuurip Gardu Penyintas (Gerai Produk Penyandang Disabilitas). Acara dilakukan di Kecamatan Banyuurip pada Kamis, (26/10) dihadiri Wakil Bupati Yuli Hastuti, Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Perlindungan Anak Zaenudin, dan Camat Banyuurip Siswantoro Dwi Nugroho.

Gardu Penyintas merupakan program inklusif yang dicanangkan untuk keberlanjutan produk-produk UMKM disabilitas, terutama di Kecamatan Banyuurip. Tercatat sebanyak 24 desa di Banyuurip yang mendapat dukungan penganggaran desa.

Kepala Bagian Program Rehabilitasi Holistik Pusat Rehabilitasi YAKKUM, M. Aditya Setyawan mengatakan, selain peresmian Gardu Penyintas juga dibacakan Deklarasi Desa Ramah Disabilitas yang berfokus pada tujuh poin. Diantaranya pemutakhiran data setiap tahun, menyusun penganggaran yang inklusif. Juga mengakomodir serta memastikan terwujudnya layanan yang aksesibel bagi kelompok disabilitas dan kelompok marjinal yang lain.

“Kami mengapresiasi perayaan DPO Tunas Mandiri ini. Semoga dapat menjadi inspirasi bagi DPO yang lain untuk terus melakukan inovasi dan pemberdayaan bagi penyandang disabilitas,” ucap Aditya.

Wakil Bupati Yuli Hastuti didampingi Camat Banyuurip Siswanto Dwi Nugroho meninjau produk UMKM Gardu Penyintas

Ia menambahkan, saat ini ada tiga desa di Kecamatan Banyuurip yang didanai program inklusif tersebut. Yakni Candingasinan, Tegal Kuning, dan Malangrejo.

Pihaknya juga mengapresiasi Camat Siswantoro karena memilih aksi perubahan yang akan dilakukan secara khusus bagi disabilitas di Banyuurip dengan nama Gardu Penyintas. Dirinya berharap program tersebut akan menjadi virus positif bagi kecamatan lain. Juga bagi dinas lain untuk semakin meningkatkan dukungan usaha dan penganggaran bagi disabilitas secara lebih luas.

Wakil Bupati Yuli Hastuti pun mengapresiasi program Gardu Penyintas. “Pandangan bahwa disabilitas menjadi beban harus sudah mulai dihapuskan karena seringkali potensi mereka justru melebihi kita. Menjadi Bunda Disabilitas memberikan kebanggaan bagi saya. Saya siap untuk menjembatani bersama dengan dinas-dinas terkait,” ucapnya.

Kepada para penyandang disabilitas, wabup berpesan agar pandai-pandai menyikapi kemajuan teknologi, seperti melakukan pemasaran produk secara online. Antara lain bisa menggunakan aplikasi Larisi Purworejo, sebuah aplikasi yang dapat digunakan masyarakat untuk menjembatani UMKM lokal Purworejo dalam bertransaksi secara online. (Dia)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *