Beranda » Ratusan Perangkat Desa Kabupaten Langkat Lakukan Studi Tiru Aplikasi Digital di Krandegan

Ratusan Perangkat Desa Kabupaten Langkat Lakukan Studi Tiru Aplikasi Digital di Krandegan

PURWOREJO, Ratusan perangkat desa dari Kabupaten Langkat Sumatera Utara berkunjung ke Purworejo untuk melakukan studi tiru terkait aplikasi digital desa, Selasa (25/7). Bertempat di Aula Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (P3APMD) mereka pun langsung menimba ilmu dari Kepala Desa Krandegan, Dwinanto yang menyampaikan paparan tentang penerapan digitalisasi di desanya.

Sebelumnya mereka terlebih dahulu diterima oleh ketua Polosoro yang diwakili Kades Girimulyo, Turahman dan Sekdin P3APMD, Bagas Adi Karyanto.

Kepada tamunya, Turahman menyebutkan bahwa Kabupaten Purworejo yang memiliki luas sekitar 1 juta Km2 memiliki 469 desa dan 25 kelurahan yang terbagi dalam 16 kecamatan. Sedangkan Kabupaten Langkat yang luasnya enam kali Kabupaten Purworejo menurutnya, memiliki 240 desa dengan 23 kecamatan.

Adapun Bagas menyatakan bahwa kunjungan perangkat desa se-Kabupaten Langkat untuk melakukan studi tiru di Desa Krandegan sudah tepat. “Tidak salah memilih Krandegan sebagai desa yang pantas menjadi obyek studi tiru, sesuai dengan yang juga disampaikan oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal waktu berkunjung ke sini,” ucapnya. Menurutnya, tujuan diterapkannya aplikasi digital adalah untuk menyenangkan warga desa.

Selama kurang lebih satu jam Dwinanto memaparkan tentang aplikasi digital di Desa Krandegan. Beberapa digitalisasi yang telah dilakukan meliputi smart government, smart environment, smart economic, smart society, dan smart mobility.

Dwinanto saat menyampaikan pemaparan aplikasi desa digital


Smart government diterapkan dalam hal administrasi desa, termasuk data warga secara komplet. Kalau smart environment bisa dimanfaatkan salah satunya melalui aplikasi EWS untuk memantau kondisi air sungai dan juga lapor warga,” jelas Dwinanto di hadapan para perangkat desa.

Adapun smart economic, menurut alumni FE UNS itu, dapat membantu ekonomi warga dengan menawarkan produk atau jasa mereka. Smart economic juga termasuk aplikasi pembayaran digital untuk membayar segala keperluan warga.

Sedangkan smart society digunakan untuk kesejahteraan warga melalui program yang disengkuyung bersama. Terakhir, smart mobility memberikan fasilitas transportasi untuk dan dari warga Desa Krandegan.

“Digitalisasi sangat mudah dan bisa dijangkau. Selain itu juga memudahkan pekerjaan,” ungkap Dwinanto. Ia pun memberikan contoh aplikasi digital yang telah diterapkan di desanya. Ia pun menawarkan pembuatan program digitalisasi tersebut kepada peserta yang tampak antusias mengikuti kegiatan itu.

Ketua Umum Apdesi Kabupaten Langkat, Hasan Basri menyatakan tertarik dengan banyaknya aplikasi yang dihadirkan oleh desa-desa di Kabupaten Purworejo terutama Krandegan. “Kami akan menerapkan metode amati, tiru, dan modifikasi terkait dengan digitalisasi desa yang disampaikan Kades Krandegan,” katanya.

Para peserta selanjutnya melakukan rekreasi ke Pantai Dewaruci Jatimalang sebelum kembali ke Yogyakarta tempat mereka menginap sebelum kembali ke Langkat. Adapun perangkat desa lainnya akan mengikuti kegiatan serupa pada Kamis mendatang. (Dia)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *