BAYAN, Pada saat hujan deras melanda Kabupaten Purworejo beberapa tahun lalu, sebagian wilayah termasuk Desa Krandegan Kecamatan Bayan terendam banjir. Hal itu akibat meluapnya Sungai Jali dan Dulang. Kedua sungai tersebut berada di area Desa Krandegan sehingga saat meluap akibat hujan deras, sangat berpotensi banjir dan menggenangi rumah warga.
Namu kini, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang selalu diikuti oleh Kepala Desa Dwinanto, warga Krandegan diharapkan tidak lagi mengalami kebanjiran. Hal itu karena warga kini bisa memantau ketinggian air di kedua sungai tersebut.
“Caranya, dengan mengirimkan WA ke Chatbot https://wa.me/+6282241499890. Kemudian ketik “Ketinggian air Sungai Jali dan Dulang” lalu kirim ke alamat WA tersebut,” jelas Dwinanto pada Selasa (18/2/2025).
Setelah itu, lanjut Dwinanto, “Insya Allah dalam waktu beberapa detik, Chatbot Desa Krandegan akan mengirimkan link yang bisa diklik untuk mengetahui grafik pergerakan air di kedua sungai itu. Angka di grafik akan menunjukkan 0 hingga 10 sesuai leveling air sungai,” jelasnya.
Disebutkan, Angka 0-4 (biru) berarti waspada, 5-7 (kuning) artinya siaga, dan 8-10 (merah) maknanya awas. Saat sudah mencapai level awas, sirine di EWS akan otomatis berbunyi. “Selain itu juga ada perintah evakuasi lewat WA dan pengeras suara,” jelasnya.
Desa Krandegan, lanjut Dwinanto, memiliki enam dusun atau enam RW yang terbagi dalam 14 RT. “Dari 14 RT, yang tidak banjir hanya 3 RT,” katanya. Bila terjadi bencana banjirpun, pihaknya sudah memiliki perahu karet untuk mengevakuasi warga, dapur umum sebagai tempat kebutuhan logistik, serta tempat pengungsian.
“Dengan adanya teknologi ini, diharapkan mitigasi bencana banjir di sekitar Wilayah Kecamatan Bayan khususnya, bisa lebih baik lagi,” pungkas Dwinanto yang terkenal inovatif. (Dia)
