PURWOREJO, Ratusan warga Kelurahan Doplang Kecamatan Purworejo memperebutkan gunungan dalam acara Merti Bumi yang diselenggarakan pada Minggu (19/1/2025). Kirab Budaya dengan arak-arakan mengusung gunungan ini baru pertama kali digelar di Kelurahan Doplang.
Lurah Doplang Puguh Dono Pratopo menyampaikan, rangkaian acara Merti Bumi meliputi tawu mbelik, kirab budaya, kenduri agung, dan wayang sebagai puncak acara. Selanjutnya, menurut Puguh, kirab gunungan adalah bentuk kelangsungan hidup. “Bumi memberikan manfaat tidak hanya menjadi tempat berpijak, tempat berlindung, tetapi juga menghasilkan kebutuhan hidup. Inilah yang dituangkan di dalam gunungan sebagai hasil bumi yang merupakan sumber kemakmuran yang ada di wilayah Kelurahan Doplang,” ungkapnya.
Acara hari ini adalah kenduri agung yang diawali dengan kirab budaya. Ada dua gunungan yang diarak, satu berisi hasil bumi berupa sayur mayur dan palawija, serta gunungan lainnya berisi sembako dan hasil UMKM warga. Peserta kirab merupakan lembaga tingkat desa seperti LPMK, para ketua RT dan RW, karang taruna, dan ibu-ibu penggerak PKK. Mereka tampak gagah dan anggun dengan balutan busana adat Jawa.
Adapun rute yang dilewati mulai dari lapangan depan kelurahan menuju Balai Pertemuan Doplang sejauh kurang lebih 500 meter. Terlihat antusias warga yang menonton di sepanjang jalan yang dilalui arak-arakan. Sesampainya di balai pertemuan, rombongan kirab telah disambut oleh antusiasme warga yang siap berebut isi gunungan. Ratusan warga rela berdesakan untuk memperebutkan dua gunungan.
Salah satu warga Doplang, Yuni, mengaku sangat senang, semangat,dan mendukung acara ini. “Saya pengen ikut nyengkuyung tradisi,” ujarnya. Sama halnya dengan warga RT 01 RW 01, Ati yang tampak senang karena telah berhasil membawa banyak sayuran dari hasil berebut. “Saya seneng bisa ikut meramaikan acara ini, Alhamdulillah dapat banyak rejeki hari ini,” kata Ati.
Setelah kirab, acara dilanjutkan dengan kenduri agung yang merupakan kegiatan doa untuk keselamatan, kemakmuran, dan keberlangsungan hidup. Warga berdoa bersama agar yang menjadi pangangen-angen dapat terwujud. (Ita)
Hebat mantab