PURWOREJO, Pembangunan infrastruktur Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) yang berlokasi di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Pangenrejo mengalami minus hingga 22%. Seharusnya saat ini pengerjaan eks Kantor Malaria Center itu sudah mencapai 78,9%, tapi baru 56,7%. Padahal pengerjaan tinggal 15 hari lagi. Hal tersebut menjadi sorotan Plt Bupati Purworejo Yuli Hastuti saat melakukan monitoring pembangunan infrastruktur pada Rabu (30/11).
Plt bupati pun mendorong pihak pelaksana agar mengoptimalkan pengerjaan. “Perlu dioptimalkan pengerjaannya untuk mengejar target pelaksanaan sehingga dapat selesai tepat waktu dan sesuai kualitasnya,” tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan dr Sudarmi yang hadir di lokasi, didampingi Kabid Sarana Prasarana dan Perizinan Fasyankes, Anny Retno Priastuti menerangkan, pembangunan labkesda dijadwalkan selesai 90 hari kalender kerja mulai 14 September hingga 14 Desember 2023. Pembiayaannya sebesar Rp 803,9 juta menggunakan anggaran APBD.
“Bangunan baru nantinya menempati luas 21,5 m x 8,4 m dengan tahapan pembongkaran bangunan lama. Tujuan pembangunan ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang memerlukan laboratorium lengkap, terjangkau dan berkualitas sebagai sarana untuk pemeriksaan kesehatan,” terang Sudarmi.
Selain itu, Plt Bupati juga melakukan monitoring pengerjaan talud jalan longsor Tursino-Dilem dan bangunan Perpusda, didampingi Kadin PUPR Suranto, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Rita Purnama, serta Kabag Prokopim Ulik Sri Widiatmi.
Yuli Hastuti mengatakan, tujuan kegiatan monitoring adalah untuk meninjau pembangunan infrastruktur berjalan dengan baik. Selain itu juga memastikan talud jalan yang longsor dan menimpa rumah warga cepat untuk ditangani.
Saat meninjau jalan talud longsor, Plt Bupati meninjau rumah Rokijan warga Desa Dilem, Kecamatan Kemiri yang terimbas longsor. Akibat dari longsoran batu dan tanah, tembok rumah kamar tidur utama berlubang dan tidak dapat ditempati karena membahayakan penghuni rumah.
“Untuk jalan longsor ini kami berkoordinasi dengan pemerintah desa dan dinas terkait untuk segera menanggulanginya, yaitu dengan memasang bronjong dan karung berisi tanah. Ke depan tentunya akan diperbaiki dan rumah terdampak sudah mendapat bantuan dari BPBD. Menurut kepala desa mulai besok jalan akan ditutup, mengingat tanahnya masih labil, ” kata Kadin PUPR Suranto.
Kepala UPT Pemeliharaan Jalan Irigasi (PJI) Parmono menceritakan kronologi talud longsor yaitu pada tanggal 16 November 2023 pukul 05.00 WIB. Saat itu terjadi longsoran talud (pasangan batu kali) di ruas jalan Tursino – Dilem sepanjang 12 meter tinggi tujuh meter.
Kemudian dilakukan evakuasi oleh warga masyarakat beserta TNI, BPBD Kabupaten Purworejo, dan UPT PJI DPUPR Wilayah Kemiri. Penanganan darurat menggunakan trucuk bambu dan karung plastik yang diisi tanah.
“Pada Tanggal 24 November kurang lebih pukul 16.30 WIB terjadi hujan di wilayah Desa Dilem mengakibatkan longsoran susulan di titik yang sama. Hasil penanganan darurat terkena longsor kembali dan membahayakan penghuni rumah. Ruas Jalan Tursino – Dilem di titik tersebut kondisinya kritis, sangat diperlukan penanganan segera terhadap kondisi di lapangan,” terangnya.
Sementara itu Camat Kemiri, Taufik Bagus Setyoko menyampaikan rencananya hari ini pihaknya akan minta bantuan 20 bronjong kawat ke DPUPR.
Monitoring terakhir dilaksanakan di bangunan infrastruktur Perpusda. Plt Bupati mengelilingi area bangunan untuk mengecek ruang diesel dengan power 150 KVA, mushola, tempat parkir, garasi, dan ruang pertemuan.
Kepala Dinpusip, Eny Sudiati menyampaikan bahwa pekerjaan lanjutan penunjang Gedung Perpusda senilai Rp 3,9 milyar dikerjakan dalam waktu 150 hari kerja. “Pembangunan infrastruktur di Perpusda Alhamdulillah selesai 100% dan telah diserahterimakan tanggal 3 November lalu,” tandasnya. (Dia)
Ini belum hujan lebat Januari biasanya lebat
Betul…