Beranda » Ribuan Pemancing Mania Ikuti Mancing Bareng “Paus” di Pantai Jetis Purworejo

Ribuan Pemancing Mania Ikuti Mancing Bareng “Paus” di Pantai Jetis Purworejo

GRABAG, Sekitar 1.500-an pemancing dari berbagai wilayah mengikuti Mancing bareng Pasiraners Urut Sewu (Paus) yang diadakan di Pantai Jetis Kecamatan Grabag pada Minggu (17/12). Mereka berbaris di sepanjang 2,5 Km mulai Pantai Harjobinangun, Patutrejo, Jetis, hingga Ketawang untuk mengikuti kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperingati lima tahun Komunitas Paus.

Ketua Komunitas Paus, Sularso, di lokasi kegiatan menjelaskan, pasiraners merupakan sebutan nagi para pemancing di pesisir pantai. Di Purworejo yakni sepanjang pantai selatan. “Urut sewu itu artinya dari pantai selatan Purworejo sampai Kebumen,,” katanya. Adapun Pasiraners berbasis di Pantai Selatan Purworejo.

Ditambahkan, para peserta tidak hanya dari lokal dan regional, tapi juga ada yang berasal dari luar Jawa yakni Bali. “Tahun ini pesertanya memang tidak sebanyak sebelumnya yang mencapai sekitar 1.750an. Itu mungkin karena adanya paceklik atau musim kemarau panjang,” jelasnya.

Kategori lomba, lanjutnya, dibagi dua, yakni ikan bersisik dan non bersisik dengan kriteria timbangan ikan paling berat. Dengan membayar uang pendaftaran Rp 50 ribu tiap peserta, para juara selain memperoleh piagam dan piala, juga mendapatkan uang pembinaan dari panitia.

Para juara lomba mancing Paus berfoto bersama

Bupati Purworejo Yuli Hastuti yang hadir dalam acara tersebut berharap agar kegiatan mancing bareng dapat diadakan setiap tahun. Selain itu juga sebagai ajang silaturahmi antar pemancing pasiran.

“Kegiatan memancing bersama di pinggir laut atau yang dikenal sebagai pasiraners seperti ini selain menjadi wahana hiburan yang positif, diharapkan juga mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memelihara lingkungan hidup,” ucapnya.

Selain itu, dalan acara yang juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kelik Susilo Ardani itu, bupati berharap agar masyarakat semakin sadar untuk tidak membuang sampah dan limbah, atau melakukan tindakan yang bisa merusak laut dan pantai. Karena kalau hal itu dilakukan, justru akan merugikan diri kita sendiri maupun lingkungan sekitar kita.

Senada dengan Sularso, bupati kembali menegaskan agar kegiatan ini dapat meningkatkan konsumsi ikan masyarakat yang masih relatif rendah. “Karena dengan mengkonsumsi ikan terbukti sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Selain itu, dengan meningkatnya konsumsi ikan juga akan meningkatkan pendapatan petani dan pedagang ikan, sehingga pada gilirannya akan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” pungkasnya. (Dia)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *