Beranda » Keren, Siswa KIR SMPN 39 Purworejo Ciptakan Robot Pengganti Guru Berbasis AI

Keren, Siswa KIR SMPN 39 Purworejo Ciptakan Robot Pengganti Guru Berbasis AI

KALIGESING, Meski bersekolah di daerah marginal dan di atas pegunungan, tak mengurangi semangat siswa SMPN 39 Purworejo yang berlokasi di Desa Sudorogo Kecamatan Kaligesing untuk berprestasi. Buktinya, sembilan siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) mampu menciptakan sebuah robot yang diberi nama Robot Pintar Pengganti Guru atau Robotar Tiru.

Hasil karya inovatif itu dilaunching di sekolah tersebut pada Senin (20/11) dengan dihadiri oleh Kapolsek Kaligesing AKP Sutarto yang mengalungkan bunga kepada Robotar Tiru. Bersama para siswa, AKP Sutarto pun mencoba sistem kerja Robotar Tiru. Sutarto pun sempat mencoba kecanggihan Robotar Tiru dengan menanyakan beberapa hal. “Ini keren,” komentarnya.

Kepala SMPN 39, Prastowo Widagdo kepada Purworejo News menuturkan, Robotar Tiru diciptakan oleh sembilan siswa peserta KIR. Mereka adalah Avinatus Solichah, Navasya Najwa Najelina, Defara Aisha Nanda Triyanto, Khasanatul Rohmah, Mufidatus Solihah, Septya Rahayu, Muhamad Faisal Dzakwaan, Rangga Manabah Warih Asmoro, dan Octaviani Nur Rahmawati.

Dijelaskannya, Robotar diciptakan untuk mengatasi kendala kehadiran guru di kelas. “Ini terinspirasi oleh keinginan untuk memastikan kelangsungan pembelajaran yang tak terganggu meskipun guru tidak hadir,” ungkap Pras.

Para siswa pencipta Robotar bersama Kapolsek dan Kepala SMPN 39

Melalui bimbingan guru Silawati, mereka membuat Robotar Tiru selama dua bulan dengan menggunakan bahan dari besi dan barang-barang bekas yang diolah menjadi bentuk visual yang menarik.

Tak hanya sekadar menyerupai robot biasa, Robotar Tiru yang berbiaya Rp 2 juta itu juga dilengkapi dengan fitur-fitur yang membuatnya unggul dan bisa dimanfaatkan di kelas.

“Bagian kepala Robotar Tiru dilengkapi dengan CCTV untuk memantau aktivitas siswa di kelas, sementara sound system yang terintegrasi memungkinkan pengajaran yang lebih interaktif,” jelas Prastowo. Namun, yang paling menakjubkan adalah kecerdasan buatan (AI) yang tertanam dalam robot ini, memungkinkannya untuk diajak diskusi oleh siswa dalam proses pembelajaran.

Prastowo menambahkan, tujuan utama Robotar Tiru adalah menggantikan peran guru ketika mereka tak bisa hadir di kelas karena berbagai alasan seperti tugas luar atau halangan lainnya. Dengan adanya Robotar Tiru, proses pembelajaran tidak terhenti, bahkan bisa menjadi lebih menarik dan interaktif. “Siswa bisa berdiskusi dengan Robotar Tiru, mengajukan pertanyaan, serta belajar dari penjelasan yang diberikan,” imbuhnya.

Prastowo bersama Robotar Tiru

Inovasi yang dilakukan oleh siswa-siswa ini tentu saja layak diacungi jempol walaupun robot ini masih sangat sederhana. Para siswa tidak hanya menunjukkan kreativitas dalam merakit robot, tetapi juga inovasi dalam merancang solusi untuk masalah nyata di dunia pendidikan.

Bagi Prastowo, prestasi mereka tidak hanya merupakan kebanggaan bagi SMPN 39, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak sekolah lain untuk terus mendorong siswanya berinovasi dan berkreasi dalam menyelesaikan permasalahan di sekitar mereka.

Ditegaskannya, Robotar Tiru bukan hanya sekadar sebuah robot, tetapi simbol dari semangat dan kecerdasan anak-anak muda yang mampu menciptakan solusi yang inovatif dalam dunia pendidikan.

“Karya luar biasa ini menunjukkan bahwa dengan semangat pantang menyerah walau di daerah pinggiran dan keinginan untuk berkontribusi, generasi muda memiliki potensi besar untuk merubah dunia pendidikan menjadi tempat yang lebih baik melalui inovasi dan kreativitas mereka,” tandas Prastowo. (Dia)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *