PURWOREJO, Sebagai langkah awal dalam perjalanan menjadi polisi sejati, 19 bintara remaja yang baru ditugaskan di Polres Purworejo menjalani tradisi pembaretan yang diselenggarakan oleh kesatuan. 19 bintara remaja yang berasal dari angkatan 49 dan 50 itu mengikuti apel di lapangan Mapolres Purworejo pada Rabu (29/5) pagi.
Setelah mengikuti apel kesiapan, para bintara melakukan long march, praktek pembuatan batu bata di Winong, dan kegiatan pembinaan rohani di Masjid Seren. Usai ishoma di Masjid Seren mereka kembali melakukan long march kembali ke Mapolres Purworejo.
Kapolres Purworejo AKBP Eko Sunaryo yang diwakili oleh Wakapolres Kompol Fadli menyampaikan, tradisi pembaretan ini merupakan momen penting dan menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas di masa depan. Menurutnya, pemasangan baret Sabhara menjadi simbol masuknya mereka ke dunia baru sebagai Polisi Sejati.
Dijelaskan bahwa pembaretan adalah tradisi yang dilaksanakan setiap kali ada penerimaan Bintara baru. “Tradisi ini tidak hanya menandai masuknya mereka ke dunia baru, tetapi juga sebagai langkah untuk menumbuhkan kesadaran nilai moral awal sebagai Brigadir Polri yang baru,” terangnya.
Setelah menjalani serangkaian long march dan kegiatan tradisi, sekitar pukul 15.00 para personel Bintara Baru sampai di Mapolres dan dilanjutkan kegiatan Pembaretan yang dipimpin oleh Kapolres Purworejo.
Dalam sambutannya, Kapolres menyampaikan bahwa pembaretan diakui sebagai tradisi yang mengajarkan anggota baru untuk menghargai senior (hierarki) serta meningkatkan rasa hormat dan ketanggapan saat menerima perintah. Dengan melibatkan 19 personel bintara baru kegiatan ini diharapkan dapat membentuk mental yang tangguh dan loyal terhadap tugas.
“Kami berharap para bintara remaja dapat menjalankan tugas sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat yang profesional. Tradisi ini juga memberikan kebanggaan dan kekompakan sebagai anggota Polri dalam menjalankan tugas sebagai aparat Kepolisian” ungkap Kapolres.
Selain menandai masuknya mereka ke dunia baru, tradisi pembaretan ini juga digunakan sebagai pengenalan wilayah dan pembentukan fisik yang prima bagi para bintara remaja. Kapolres Purworejo berharap bahwa para bintara remaja dapat menjalankan tugas kepolisian dengan baik, menjadikan angkatan ini solid, kompak, dan bertanggung jawab.
Tradisi turun temurun ini diharapkan dapat memperkuat rasa persaudaraan dan kebanggaan sebagai anggota Polri. “Harapannya, bintara remaja Polri ini ke depan dapat menjawab serta menghadapi tantangan tugas kepolisian secara lebih profesional dan proporsional,” pungkas Kapolres. (Dia)