PURWOREJO, Setelah proyek Mini Zoo yang tidak membuahkan hasil, warga Purworejo kini tengah menunggu operasional Hotel Ganesha yang pembangunannya sempat tertunda karena berbagai kendala.
Hotel lima lantai yang diharapkan akan menjadi kebanggaan masyarakat Purworejo ini, kini tengah menunggu investor maupun operator untuk mengoperasionalkannya alias go public. Adapun pembangunan hotel saat ini sudah selesai sampai lantai 3 dan sudah siap untuk dioperasionalkan.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah (BPKPAD) Purworejo, Hadi Sadsila menyatakan, Hotel Ganesha sudah siap beroperasional. Hanya saja tinggal menunggu pihak yang akan menjadi operator maupun investor.
“Saat ini kita sedang dalam proses pembentukan Tim Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) dan juga harus punya appraisal untuk menaksir nilai yang akan ditawarkan kepada operator,” jelas Hadi saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (30/12/2025).
Adapun prosesnya akan dilakukan setelah serah terima pembangunan kepada Pemda yang rencananya akan dilakukan pada bulan Januari 2026. Selanjutnya akan dilakukan KSP bagi lelang operator untuk mengoperasionalkan hotel bintang tiga tersebut.
Hadi berharap, setelah mendapatkan operator yang akan mengisi kelengkapan hotel, selanjutnya segera dapat dioperasionalkan. Dalam tahapan itu nanti juga akan dilakukan perekrutan karyawan hotel, termasuk juga pengkondisian untuk elektrik dan hal teknis lainnya.

“Kita berharap, maksimal bulan Juni sudah bisa operasional. Syukur-syukur sebelum Juni,” kata Hadi. Meski pihaknya mengakui bukanlah hal mudah untuk mendapatkan operator yang juga diharapkan sekaligus menjadi investor untuk bisa menyelesaikan dua lantai yang belum digarap.
Hadi menyebut, sistem lelang operator semacam ini baru pertama kali dilakukan oleh Pemda Purworejo. Ia mencontohkan pembangunan Pasar Kutoarjo dan Baledono yang dibangun dan dikelola oleh pemda. Sedangkan Hotel Ganesha ini nantinya akan diserahkan kepada pihak operator melalui sistem lelang. Operator akan mengelola dengan sistem bagi hasil kepada pemda.
Ataupun kepada pihak investor yang akan melanjutkan pembangunan lantai empat dan lima berikut pengisian barang-barang dan segala interior hotel.
Terkait dengan pembangunan Hotel Ganesha, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Porapar) Bangun Erlangga Ibrahim melalui Kabid
Destinasi Wisata, Edi Nur Widyoko memberikan penjelasan.

Saat ditemui, Edi menjelaskan bahwa pembangunan Hotel Ganesha sudah menelan biaya mencapai Rp59,3 miliar, terbagi dalam tiga tahap pembangunan. “Tahap pertama berupa konstruksi hotel senilai Rp29,8 miliar. Tahap kedua berupa mekanik dan interior senilai Rp23,9 miliar. Tahap ketiga yang dikerjakan oleh CV Wahana Karya berupa penyempurnaan tempat parkir, pemasangan lift, tambah daya listrik, dan pembuatan jembatan penghubung ke Gedung GCC senilai Rp5,4 miliar,” rincinya.
Untuk pembangunan tahap ketiga yang baru selesai, pihaknya bersyukur bisa berhemat hingga sekitar Rp1,2 miliar dari pagu anggaran sebelumnya, Rp6,6 miliar.
Selain itu ia juga menyatakan lega, karena semua perizinan bangunan sudah selesai sehingga tidak akan menimbulkan masalah ketika akan dikelola oleh pihak lain.
Termasuk urusan penambahan listrik dari sebelumnya 22.000 VA menjadi 345 KVA. “Semuanya sudah selesai pada tanggal 7 November, kita sudah terima dengan pihak penyedia jasa, dan sekarang masih dalam tahap atau masa pemeliharaan selama 180 hari ke depan,” jelas Edi.
Ia menegaskan, sampai saat ini hotel sudah layak dioperasionalkan. Saat ini sudah ada 40 kamar dari dua lantai. Yakni lantai dua dan tiga, masing-masing 20 kamar. 40 kamar itu terdiri atas 14 King Room, 24 Twin Room, dan dua Sweet Room.
Senada dengan Kepala BPKPAD, Edi pun berharap agar tidak hanya operator, namun juga ada investor yang tertarik untuk merampungkan dua lantai tersisa. Termasuk juga yang akan mengisi seluruh perlengkapan hotel.
Dengan demikian pemda tidak akan terbebani penganggaran penyelesaian pembangunan hotel lagi. “Kalau dapat operator plus investor nanti kan bagi hasilnya berbeda kalau cuma dapat operatornya saja,” imbuh Edi.
Saat ini pun pemda baru membeli bed kamar saja. Sedangkan pembelian lain masih menunggu hasil perkembangan selanjutnya. “Jangan sampai kita beli, tapi banyak yang tidak dipakai oleh calon operator. Atau mungkin sebenarnya sudah kita siapkan, tapi mereka menganggap ini belum begitu perlu, jadi bisa menghemat anggaran,” ujar Edi.
Ia pun berharap agar Hotel Ganesha bisa segera dapat beroperasional. Sampai saat ini sudah ada beberapa operator yang berminat dan akan segera dilakukan seleksi secara profesional. (Dia)

