KUTOARJO, Ratusan siswa kelas 8 dan 9 SMPN 26 melakukan kunjungan edukasi ke LPKA Klas 1 Purworejo. Dalam kunjungan yang dilakukan pada Kamis (14/9), siswa datang menggunakan empat kendaraan milik Yonif Mekanik Rider 412/BES, dari sekolah mereka yang berlokasi di Desa Popongan Kecamatan Banyuurip menuju LPKA di Kutoarjo.
Kunjungan kelas 8 sebanyak 182 siswa telah dilakukan pada Selasa (12/9). Sedangkan pada Kamis ini kunjungan dilakukan 186 siswa kelas 9. Mereka dibagi menjadi dua shift untuk melakukan kunjungan edukasi di dalam area LPKA Klas 1.
Saat berada di aula LPKA, mereka mendapatkan edukasi dari Humas LPKA Dedy Winarto. Selain menceritakan kondisi LPKA, Dedy juga mengedukasi siswa dengan memberikan kesadaran hukum bagi anak-anak. Mereka juga didampingi guru yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Saat menceritakan kondisi LPKA, Dedy menjelaskan bahwa saat ini ada 101 anak yang menjadi warga binaan. Padahal daya tampung LPKA hanya 65. “Tidak hanya dari Purworejo, mereka berasal dari berbagai wilayah di Jawa Tengah, seperti Cilacap, Kebumen, Wonogiri ,Tegal,” terang Dedy.
Ditambahkannya, penghuni LPKA sebagian besar yakni 90 orang adalah pelajar. Bahkan 23 anak masih berstatus pelajar aktif. 90 pelajar itu, kata Dedy, yang SD 28% dan SMP 59%.
Mereka masuk ke LPKA 48% karena kasus asusila dan pencurian (15%). Adapun latar belakang orang tua mereka bercerai 40% dan masih lengkap 38%.
Dedy pun mengedukasi agar siswa SMPN 26 tidak terlibat dalam kasus kriminal yang dapat mengakibatkan hukuman pidana. Termasuk melakukan perundungan baik lisan maupun di medsos. Juga agar siswa tidak tergiur melakukan tindakan asusila di usia yang masih belia.
Usai berinteraksi dengan petugas LPKA, siswa SMPN 26 kemudian melakukan interaksi dengan 10 anak binaan LPKA. Mereka dibagi dalam beberapa kelompok, kemudian berinteraksi sambil berbagi pengalaman.
Dalam kesempatan tersebut siswa juga membawa makanan kecil untuk dibagikan kepada para penghuni LPKA. Mereka tampak senang bisa berbagi. Demikian pula dengan penghuni lapas yang senang seperti mendapat kunjungan dari keluarga.
Kepala SMPN 26, Dr. Nikmaturrahmah kepada Purworejo News menjelaskan tujuan dilakukannya kunjungan edukasi ke LPKA. “Ini dilakukan untuk mengedukasi siswa supaya paham dan mendapatkan pengalaman langsung akibat pelanggaran sosial,” ungkapnya.
Selain itu juga agar mereka mengetahui hukum sebab akibat tindakan yang tidak terpuji, serta cara berperilaku di lingkungan sekolah dan masyarakat.
“Tujuan jangka panjang yakni agar mereka bisa menghadapi kehidupan di masa yang akan datang dengan melakukan kebaikan-kebaikan,” kata Nikma yang juga mengikuti kunjungan di hari Selasa.
Hal tersebut, lanjutnya, merupakan profil pelajar Pancasila untuk mengenalkan siswa menjadi pelajar yang mandiri dengan penuh tanggung jawab. Kemudian paling tidak anak bisa mengevaluasi diri setelah berkunjung.
Diharapkan seluruh dimensi Profil Pelajar Pancasila dapat dilihat sebagai satu kesatuan agar bisa menjadi pelajaran sepanjang hayat. “Ini yang paling utama, mereka akan selalu teringat dengan apa yang telah mereka wawancarai di LP itu sehingga tidak akan terjadi pada dirinya,” pungkasnya. (Dia)