PURWOREJO, Kualitas air bersih dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Hal itu tergantung dari sumber air serta kadar penggunaan yang tepat oleh masyarakat pengguna. Di wilayah yang secara geologi kualitas air tanahnya buruk, tidak bisa langsung dikonsumsi oleh masyarakat sehingga harus diolah. Misalnya air tanah yang bercampur dengan batang pohon yang busuk serta saat musim hujan keruh, harus diolah terlebih dahulu.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur PDAM Tirta Perwitasari Purworejo, Hermawan Wahyu Utomo terkait pengolahan air untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Hermawan juga menjelaskan bahwa salah satu variabel kesejahteraan masyarakat untuk terbebas dari kemiskinan ekstrem adalah ketersediaan air bersih yang berkualitas.
“Ini secara tidak langsung akan dapat mengurangi angka (anak) stunting di Purworejo,” imbuh Hermawan saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (25/6/2025).
Tak hanya itu, Hermawan juga menjelaskan bahwa dengan ketersediaan air bersih oleh PDAM, masyarakat tidak perlu lagi melakukan pengiritan konsumsi air minum yang dapat memicu penyakit ginjal. “Pada musim kering atau kemarau biasanya kuantitas dan kualitas air berkurang sehingga masyarakat irit air. Ini tidak perlu terjadi lagi,” ungkap Hermawan.
Selain itu, menurutnya, kualitas air bersih juga dapat mengurangi risiko penyakit kulit seperti gatal, kudis, dan sejenisnya. Semua bentuk syarat air bersih tersebut, lanjutnya, dapat dipenuhi dengan penggunaan saluran dari PDAM yang tahun ini disambungkan secara gratis kepada 5.596 rumah. Jumlah tersebut sebelumnya telah didata oleh petugas PDAM di lima kecamatan. Yakni Kemiri, Pituruh, Grabag, Butuh, dan Ngombol.
Saat launching Program Inpres Percepatan Air Minum yang dilakukan pada Senin (23/6)2025), Hermawan menghimbau para kepala desa dan Camat di lima wilayah tersebut untuk mengajak warganya menjaga fasilitas bantuan senilai total Rp 41 miliar baik dari pemerintah pusat maupun provinsi tersebut.
Pihaknya pun bersyukur, Kabupaten Purworejo mendapatkan jatah paling banyak dari ratusan PDAM yang ada di Indonesia. “Saluran pipanya mencapai 330 km, termasuk 30% dari kuota secara nasional,” pungkasnya. (Dia)