PURWOREJO, Sebanyak 160 calon penerima manfaat penyandang disabilitas dan lansia di Kabupaten Purworejo mengikuti Simulasi Layanan Terpadu Pemenuhan Alat Bantu Bagi Penyandang Disabilitas dan Lansia. Acara yang dibagi menjadi dua gelombang yakni hari Rabu dan Kamis (29-30/11) itu diadakan di halaman Gedung Bima RSUD dr Tjitrowardojo. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Pemkab Purworejo bekerjasama dengan Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum (Yakkum).
Acara pembukaan pada Rabu dihadiri Direktorat UPL Kemenkes RI dr. Astuti, Kadin SosdukKB Ahmad Zainudin sekaligus sebagai Ketua Kelompok Kerja Pemenuhan Alat Bantu Kabupaten Purworejo, Kadinkes dr. Sudarmi, Kadin DP3APMD Laksana Sakti, Direktur RSUD dr. Tjitrowardojo dr. Tolkha Amaruddin, Direktur Pusat Rehabilitasi Yakkum Chatarina Sari, serta Organisasi Penyandang Disabilitas dan Lansia.
Di hadapan tamu undangan serta peserta simulasi, Kadinkes Sudarmi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen Pemkab Purworejo dalam memastikan tidak tertinggalnya penyandang disabilitas dan lansia dalam pembangunan.
“Hal ini telah diatur melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Pemenuhan Hal-Hak Penyandang Disabilitas dan Perda Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Lanjut Usia,” ucap Sudarmi.
Menurutnya, kebijakan tersebut sangat mendukung upaya pemerintah dalam memastikan program-program tetap berpihak terhadap penyandang disabilitas dan lansia.
“Saat ini, Pemkab bersama Pusat Rehabilitasi Yakkum melalui Proyek Pemenuhan Layanan Alat Bantu Penyandang Disabilitas dan Lansia yang didukung oleh HelpAge Internasional sudah menginisiasi adanya alur dan mekanisme layanan alat bantu,” lanjutnya.
Dijelaskan, inisiasi ini dilakukan oleh Kelompok Kerja Pemenuhan Alat Bantu yang terdiri atas unsur pemerintah, lembaga sosial, organisasi penyandang disabilitas dan lansia. Kelompok kerja saat ini sudah memiliki rancangan mekanisme layanan alat bantu berdasarkan hasil pembelajaran Jaminan Kesehatan Khusus Terpadu yang dilaksanakan oleh Bapeljamkesos DIY.
Sudarmi menandaskan bahwa simulasi ini menjadi satu pembelajaran mengenai alur layanan yang sesuai dengan potensi di Purworejo. Selain itu, simulasi juga dapat memberikan manfaat bagi calon penerima manfaat untuk mendapatkan alat bantu yang sesuai dengan kebutuhan.
Adapun Direktur Pusat Rehabilitasi Yakkum, Chatarina Sari memberikan apresiasi kepada Pemkab Purworejo yang berkomitmen tinggi dalam memastikan tidak tertinggalnya penyandang disabilitas dan lansia dalam pembangunan. Hal itu diwujudkan melalui Perda Nomor 8 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hal-Hak Penyandang Disabilitas dan Perda Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Lanjut Usia.
“Kebijakan tersebut sangat mendukung upaya pemerintah dalam memastikan keberpihakan terhadap penyandang disabilitas dan lansia melalui berbagai program yang dicanangkan dan diimplementasikan di Kabupaten Purworejo,” ucap Chatarina.
Ia mengungkapkan bahwa Pusat Rehabilitasi Yakkum (PRY) adalah sebuah LSM di Yogyakarta yang mempunyai mandat untuk mendukung orang dengan disabilitas untuk memenuhi hak-hak mereka dengan membangun masyarakat yang inklusif melalui layanan yang berkualitas, terjangkau, dan terpadu.
Selama lebih dari 41 tahun PRY telah memberikan berbagai pelayanan secara holistik bagi lebih dari 17.000 penyandang disabilitas di seluruh Indonesia.
Saat menyampaikan sambutan, Ketua Kelompok Kerja Pemenuhan Alat Bantu Kabupaten Purworejo yang juga Kadin SosdukKB Sosial, Ahmad Zainudin menjelaskan, kegiatan ini merupakan inisiasi dan inovasi yang berawal dari keprihatinan bersama.
Ia menuturkan, tidak semua penyandang disabilitas bisa mengakses informasi, alur dan prosedur, serta anggaran bantuan sosial. Hal itu membuat Pemkab Purworejo kembali menekan dan bersama-sama memenuhi hak penyandang disabilitas yang didukung oleh Yakkum. “Hari ini adalah simulasi on practice. Mulai dari input, proses dan outputnya. Hasil akhirnya mereka akan dapat alat bantu,” jelas Zainudin.
Di sisi lain, Direktur RSUD dr. Tjitrowardojo, dr. Tolkha Amaruddin mengapresiasi semua dukungan, kolaborasi, dan sinergi dari stakeholder yang terbangun dalam simulasi layanan alat bantu ini. Dirinya berharap kerja kolaboratif tersebut akan dapat berlanjut dan terus berinovasi serta dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap para penyandang disabilitas dan lansia.
“Kami sangat mengapresiasi inisiasi dari Pemkab Purworejo untuk bekerjasama dengan Yakkum dalam membentuk kelompok kerja pemenuhan alat bantu bagi penyandang disabilitas,” ucap Tolkha.
Adapun Ketua Tim Kerja Kesehatan Kelompok Rentan Dit UPL Kemenkes RI, dr. Astuti berharap pokja ini akan memudahkan penyandang disabilitas dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, diagnosa pasti, dan mendapatkan rekomendasi alat bantu yang adaptif. “Pada akhirnya mendapat alat bantu yang paling sesuai untuk kebutuhan mereka,” katanya.
Disebutkan bahwa pembelajaran Kabupaten Purworejo besama Yakkum ini akan dibawa ke tingkat pusat untuk dapat diadvokasikan dengan kementerian atau lembaga terkait. Hal itu agar dapat direplikasi dan menjadi standar alur, kerjasama, penyediaan dan pendistribusian alat bantu bagi penyandang disabilitas. (Dia)