PURWOREJO, Pasar Tajil Spero SMPN 2 Purworejo memang sukses dihelat pada Sabtu (8/3/2025) sore. Namun sayangnya, di akhir kegiatan, terjadi insiden yang mengakibatkan enam siswi harus dilarikan ke rumah sakit akibat tabung kompor gas portabel meledak.
Waka Kurikulum Bidang Kesiswaan, Sukamto, saat dikonfirmasi menjelaskan, insiden tersebut terjadi setelah pasar takjil selesai digelar. “Saat itu tiba-tiba tabung kompor gas portabel yang bentuknya seperti Pilox meledak dan mengenai enam siswi kelas 8A yang menjaga stand,” jelasnya pada Minggu (9/3/2025).
Disebutkan bahwa stand kelas 8A yang terletak di dekat pos satpam sekolah itu menjual menu dimsum. “Diduga karena digunakan secara terus menerus untuk memanasi atau mengukus dimsum tersebut, tabung meledak, meskipun kompor sudah dimatikan,” lanjutnya.
Peristiwa itu terjadi, imbuh Sukamto, saat dirinya masih berada di sekolah, tepatnya di ruang piala. Saat kejadian dirinya mendengar ledakan tersebut dan segera melarikan para siswa yang mengalami luka ke rumah sakit terdekat.
Akibat kejadian tersebut enam siswi dibawa ke RS Panti Waluyo. Setelah mendapatkan penanganan medis, lima siswi diperbolehkan pulang untuk rawat jalan. sedangkan satu siswi yakni Kalila, harus mendapatkan penanganan lebih lanjut dan dirujuk ke RSUD dr Tjitrowardojo. Meski begitu, menurut Sukamto, kondisinya sudah membaik
“Baru saja kami menjenguk para siswa yang kemarin mengalami luka, termasuk yang sudah menjalani rawat jalan. Kami datangi semua,” jelasnya.
Terkait peristiwa tersebut, ia melanjutkan, pada kegiatan Pasar Takjil berikutnya maka akan dipertimbangkan segala sesuatu untuk meminimalisir risiko. Misalnya kalau memang ledakan kemarin itu disebabkan karena tabung kompor gas maka nanti tidak boleh lagi menggunakannya untuk jangka waktu lama.
“Sebenarnya tanpa adanya insiden ini pun kami tetap akan melakukan evaluasi pada hari Senin besok. Karena kegiatan ini rencananya akan dilakukan setiap minggu selama Ramadan,” tegas Kamto.
Dalam hal ini, Kepala SMPN 2, Sutarto menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang di luar prediksi tersebut. Pihak sekolah juga akan bertanggung jawab, termasuk dalam hal pembiayaan yang ditimbulkan dalam insiden tersebut.
“Kami ikut membantu. Selain itu juga kami mendatangi rumah para siswa yang kemarin mengalami luka dan bertemu dengan orang tua mereka. Kami bagi, para guru dan saya untuk mendatangi mereka. Ini sebagai bentuk tanggung jawab sekolah atas kejadian yang tidak diinginkan tersebut,” pungkasnya. (Dia)
Mungkin bisa dilanjutkan tp dengan cara berbeda. Misal takjil siap di jual jangan ada yang memasak atau mengkukus atau dengan tujuan menghangatkan dsb. Salut untuk SMP N 2 Purworejo, langsung klarifikasi dan bertanggung jawab. Semoga korban cpt sembuh.. Aamiin
Tetap lanjutkan pasar takjil spero dengan meminimalisir hal yg sudah terjadi.. Utk meningkatkan produktivitas dan kreatifitas siswa dalam berkarya.. Semoga lekas membaik buat para korbannya..
Sebaiknya nggak usah dilanjutkan , urgensinya bisa diganti pembagian takjil kepada masyarakat. Mungkin hal hal seperti ini sebelum dilaksanakan kegiatan bisa meminta pertimbangan orang tua siswa yang ada di komite