KALIGESING, Panen perdana di Greenhouse Demaji Melon Garden yang berlokasi di Dusun Awang awang Desa Brenggong Kecamatan Kaligesing, Sabtu (4/1/2025) ramai diserbu pengunjung. Tak hanya warga lokal, wisata petik melon ini juga ramai didatangi wisatawan dari luar kecamatan, termasuk mereka yang menghabiskan liburan tahun baru.
Demaji Melon Garden ramai dikunjungi sejak dibuka mulai pukul 08.00. Hampir semua pengunjung pulang dengan membeli melon jenis Kirani yang dijual Rp25 ribu/kg. Bahkan ada beberapa pengunjung yang datang bersama rombongan, membeli banyak buah melon. Berat satu buah melon rata-rata berkisar 1,2 kg hingga 1,4 kg.
Momen memetik melon pun dijadikan ajang selfi para pengunjung yang rata-rata datang baik bersama keluarga maupun teman atau komunitas. Di depan pintu masuk greenhouse disediakan sampel buah melon yang dapat dicicipi pengunjung secara gratis.
Buah melon jenis Kirani yang siap panen berkulit putih dengan daging berwarna orens dan rasa manis. Pengelola juga menyediakan keranjang dan gunting untuk memudahkan pengunjung yang akan memetik dan membawa melon sebelum ditimbang.
Salah satu petugas dan pengelola greenhouse, Budiyanto menuturkan, ada 1.400 melon yang siap panen hari ini. Ribuan melon itu berasal dari 1.400 pohon melon yang siap panen dan telah berumur 55 hari. Pohon tersebut telah ditanam sejak tanggal 12 November tahun lalu.
“Hari ini ada 1.400 melon yang siap panen dari tiga baris dalam satu greenhouse ini. Sedangkan dua baris lainnya belum siap panen,” ungkap Budi. Dijelaskan, sebenarnya dalam satu polibag ada empat buah melon.Tapi hanya dipilih satu yang terbaik untuk kemudian dikembangkan. Menurutnya, bibit buah didatangkan dari Magelang.
Pemilik Demaji Melon Garden, Dwi Wahyu Atmaji yang berada di lokasi menjelaskan, ada tiga greenhouse yang saat ini ditanami melon dan rencananya setiap bulan bisa dipanen sesuai dengan siklusnya.
Selain kebun melon, di lahan seluas 6.000 m2 tersebut juga ada joglo yang rencananya akan dibuat kafe. “Kalau saat ini ya dimanfaatkan buat nongkrong para pengunjung wisata petik melon. Kalau nantinya rencana mau dibuat kafe, Insya Allah dua bulan lagi bisa dimulai,” ucap mantan Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) era Menteri Tjahjo Kumolo itu.
Untuk sajian kafe pun, Atmaji menginginkan menu sehat seperti dimsum, buah, sayur, serta aneka jamu. “Tempat ini, termasuk Demaji Ecopark, diharapkan dapat mengisi variasi pariwisata di Purworejo, mengingat potensi wisata di Purworejo sangat prospektif,” ujarnya.
Atmaji pun mengingatkan agar pemda, para pelaku usaha, dan juga masyarakat harus sadar wisata dengan memanfaatkan momentum. Termasuk seperti yang dilakukannya saat ini.
Menurutnya, wisata petik melon yang ada di Kecamatan Kaligesing merupakan alternatif rekreasi serupa untuk masyarakat di wilayah timur, mengingat di kecamatan lain seperti Pituruh dan Gebang sudah ada. Selain itu Demaji Melon Garden juga ditunjang oleh akses yang relatif mudah karena terletak di tepi jalan raya.
Ke depan Atmaji berharap tempat ini tidak hanya untuk wisata petik melon saja, namun juga buah lain, bahkan akan ada hewan ternak sebagai wisata edukasi. “Saya berharap masyarakat dapat menyambut baik kehadiran Demaji dan bisa menjadi tempat alternatif wisata,” tandasnya. (Dia)
Alhamdulilllah ada t4 wisata baru lebih2 berorientasi pada lingkungan dg hijau.
Semoga laris manis dan membawa kemajuan ekonomi masyarakat.
Maju terus Purworejo.
Barokallaah Aamiin