PURWOREJO, Perguruan Silat (PS) Manunggal Ati Suci (MAS) merupakan salah satu kelompok pencak silat yang telah lama eksis di Purworejo. Berdiri sejak tahun 1993, saat ini anggotanya sudah mencapai 900 pesilat dari berbagai usia dan wilayah di Kabupaten Purworejo.
PS MAS dibawah asuhan H. Muslimin yang sudah malang melintang di dunia persilatan. Selain di padepokan yang bermarkas di Desa Jati Kecamatan Bener, H. Muslim juga melatih para pesilat di berbagai lokasi setiap harinya.
Tercatat ada 11 tempat latihan yang dikunjunginya setiap hari tanpa libur. Mulai SD/MI, SMP/M.Ts, SMA, pondok pesantren hingga komunitas. “Senin sampai Minggu full di 11 tempat,” ucap H. Muslim saat diwawancarai di tengah kesibukannya mempersiapkan penampilan PS MAS pada acara Festival Pencak Silat yang diadakan di Heroes Park, Minggu (27/10).
Pada saat PS MAS perform, H. Muslim membuat deskripsi tentang kisah seorang pemuda sedang berkelana, diperankan oleh Faiz Saefulloh yang tak lain adalah anak semata wayangnya.
Di tengah pengembaraannya, ia bertemu dengan berbagai kelompok anak muda yang menghabiskan waktunya dengan hal-hal yang kurang bermanfaat. Diantaranya bermain HP, mabuk-mabukan, dan aktivitas bergunjing yang dilakukan oleh sekelompok remaja putri.
Sang pengembara muda itupun mengajak mereka untuk memanfaatkan waktu dengan kegiatan yang berguna, yakni belajar ilmu bela diri pencak silat. Ia pun memperlihatkan kebolehannya dalam seni pencak silat, termasuk kemahirannya memainkan berbagai alat dan senjata tajam untuk melindungi diri dari lawan.
Rupanya upaya yang dilakukan sang pengembara membuahkan hasil. Anak muda yang semula memanfaatkan waktu dengan hal yang tidak berguna itu tertarik hingga akhirnya belajar berlatih seni pencak silat kepada sang pengembara.
Deskripsi tersebut, menurut H. Muslim adalah untuk menggambarkan bahwa ilmu seni pencak silat dapat menarik perhatian dan juga menjadi ajang silaturahmi. Cara inipun dapat ditularkan tanpa perlu adanya kekerasan, melainkan dengan cara damai.
Dalam perform tersebut, selain Faiz ada 15 pesilat yang dilibatkan. Pertunjukan itu mendapat aplaus dan atensi meriah baik dari pengurus, peserta, maupun orang tua para pesilat yang ikut datang di acara tersebut.
H. Muslim menegaskan, seni bela diri silat selain sebagai sarana prestasi, juga menjadi satu cara nguri-uri olah raga asli Indonesia yang diturunkan oleh nenek moyang sejak dulu kala. “Jadi harus bangga karena kita bisa nguri uri budaya lokal bangsa, sekaligus juga bisa berprestasi,” jelasnya.
Tak.hanya bertanding di dalam Purworejo, anggota PS MAS termasuk Faiz sering mengikuti berbagai pertandingan baik di Jawa, Madura, maupun Bali di event nasional maupun internasional. (Dia)