PURWOREJO, Meski saat ini menyandang gelar sebagai RS tipe B namun RSUD dr. Tjitrowardojo sudah serasa bertipe A. Hal itu karena RSU plat merah itu telah dilengkapi berbagai sub spesialis yang hampir setara dengan RS tipe A seperti RSU dr. Sardjito Yogyakarta. Selain itu juga peningkatan inovasi pelayanan yang terus dikembangkan.
Ungkapan tersebut disampaikan oleh Kadinkes Kabupaten Purworejo, dr Sudarmi saat menghadiri acara launching tiga layanan baru milik RSUD dr Tjitrowardojo pada Kamis (6/9) di aula RS. Dr. Sudarmi menambahkan bahwa Pemda mendukung inovasi yang dilakukan.
“Semuanya merupakan komitmen dalam pelayanan optimal untuk mendukung Purworejo Berdaya Saing Tahun 2025 dan Indonesia Emas Tahun 2045,” imbuhnya.
Dr. Sudarmi menambahkan, saat ini terdapat penyakit tidak menular yang angka penderitanya tinggi, yakni stroke, kanker, jantung, dan uronefro. “Masyarakat berusaha tidak sakit. Kalau sakit (berobat) ke puskesmas. Kalau tidak sembuh ke RS. Tidak perlu jauh-jauh, di Purworejo saja, karena sekarang ada RSUD Tjitrowardojo yang tipe B tapi serasa A,” puji kadinkes.
Ditambahkannya bahwa RSUD dr. Tjitrowardojo merupakan satu-satunya rumah sakit tipe B dari 12 RS yang ada di Kabupaten Purworejo. Saat ini ada sekitar 40 dokter spesialis yang dimiliki RSUD dr Tjitrowardojo. Hal itu diungkapkan oleh Direktur RSUD, dr Tolkha Amiruddin.
“Saat ini kami sedang berusaha menambah dokter spesialis bedah pada sub spesialis kehamilan berisiko tinggi, ginjal, dan hipertensi. Selain itu juga membuka poli sore yang diawali dengan poli jiwa dan anak mulai pukul 14.00,” jelasnya.
Terlebih dengan adanya layanan cuci darah dengan sistem CAPD dan layanan patologi anatomi dan papsmears. Dr.Tolkha pun menyebutkan bahwa layanan CAPD di tempatnya merupakan satu-satunya di RS Kedu.
Selain itu juga adanya ruang perawatan VIP serta peningkatan kapasitas pelayanan melalui inovasi yang terus dilakukan. “Semuanya untuk meningkatkan kepuasan pasien dengan sistem layanan one stop service,” tandas dr Tolkha. (Dia)