PURWOREJO, Meski sudah sukses menjalankan banyak program di tahun 2024, PDAM Tirta Perwitasari Purworejo masih memiliki tantangan terkait mindset atau pola pikir masyarakat yang masih belum memahami pentingnya penggunaan air bersih untuk segala aktivitas sehari-hari. “Pemahaman masyarakat terutama di pedesaan yang masih pakai air sumur galian. Sedangkan PDAM hanya sebagai alternatif saja. Atau air dari PDAM hanya dipakai untuk minum saja,” kata Direktur PDAM Tirta Perwitasari, Hermawan Wahyu Utomo saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (6/1/2025).
Dijelaskannya, masih banyak masyarakat memakai sumur galian yang secara kualitas air belum masuk kualifikasi. Diakuinya, mengubah mindset masyarakat tidak mudah sehingga menjadi PR PDAM di tahun 2025 ini.
Tantangan serta masalah lainnya, lanjut Hermawan, yakni daya beli masyarakat yang masih rendah. “Untuk itu di tahun 2025 ini kami melakukan pembenahan dan optimalisasi untuk mengcover masyarakat terutama di daerah terpencil,” imbuhnya.
Untuk itu pihaknya memaksimalkan jaringan distribusi, seperti pada tahun 2024, melalui kementerian terkait, melakukan pendistribusian sambungan rumah (SR) hingga senilai Rp41 miliar.
Beberapa wilayah yang masih belum tercover berada di Kecamatan Pituruh, Kemiri, sebagian Kutoarjo, Butuh, dan Bruno. Di lima kecamatan tersebut, lanjut Hermawan, masih banyak yang belum paham pentingnya pemakaian air bersih.
Ia pun berharap adanya sinergitas antara PDAM, pemda, OPD, para camat dan kepala desa agar bisa memberi pemahaman kepada masyarakat untuk minum air sesuai kualitas. Termasuk salah satunya untuk tujuan menurunkan angka kemiskinan ekstrem serta stunting di Kabupaten Purworejo.
“Dengan demikian image masyarakat miskin tidak ada lagi. Nantinya dengan adanya air bersih diharapkan bisa menghasilkan masyarakat sehat dan punya daya tahan tubuh yang kuat, serta melahirkan generasi baru yang berkualitas,” tegas Hermawan.
Dirinya pun optimistis, target deviden di tahun ini mengalami peningkatan dari sebelumnya Rp2,6 miliar menjadi Rp2,8 miliar. Penambahan SR dari semula 2 ribuan hingga mencapai 8 ribu juga menjadi pencapaian tersendiri bagi PDAM Tirta Perwitasari di bawah nakhoda magister teknik jebolan ITB ini. (Dia)