BUTUH, Siswa SMKN 6 Purworejo, Muhammad Rizki Aziz mewakili kabupaten dalam ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) mata lomba Teknik Otomotif Mobil. Siswa kelas 12 Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) itu menjadi satu-satunya wakil SMKN 6 ke level provinsi saat LKS SMK tingkat Kabupaten Purworejo. Namun demikian prestasi sekolah ini cukup membanggakan mengingat pada waktu sebelumnya SMKN 6 yang dinakhodai Budiyono pernah menjadi Juara 3 LKS tingkat provinsi pada bidang lomba yang sama.
Ditemui di ruangannya pada Rabu (9/4/2025), Budiyono yang juga Ketua MKKS SMK Kabupaten Purworejo ini menyampaikan, LKS tingkat provinsi akan digelar di Solo Raya pada tanggal 28 hingga 30 April mendatang. “Lokasi lomba diadakan di Solo, Sragen, Wonogiri, bahkan juga di Salatiga,” jelasnya kepada Purworejo News.
Dari 45 mata lomba, Kabupaten Purworejo mengirimkan 30 wakil dari SMK negeri maupun swasta. LKS Kabupaten digelar pada tanggal 6 hingga 9 Januari lalu.

Terkait dengan persiapan siswanya menghadapi LKS Provinsi, Budiyono menyatakan, hal tersebut sudah dilakukan walaupun belum maksimal. “Ya karena ada jeda bulan Ramadan, jadi berlatih yang ringan,” ujarnya.
Sisa waktu sekitar dua minggu, lanjutnya, akan dimaksimalkan atau dikejar. Untuk itu Budiyono memberikan wewenang kepada guru pembimbing agar siswa fokus dan punya harapan yang terbaik sehingga bisa membawa nama baik sekolah. “Prestasinya minimal sama dengan sebelumnya, syukur Alhamdulillah bisa lebih,” harapnya.
Dirinya menyadari, kompetisi dari 34 kota/kabupaten lainnya tidaklah ringan. Mereka juga sama-sama berlatih secara intens serta disiplin agar dapat meraih juara.
Siswa SMKN 6 yang akan mengikuti lomba, lanjutnya, melakukan latihan di bengkel otomotif di bawah bimbingan guru pendamping. Mereka juga melatih mental siswa agar dapat berlomba di bawah tekanan serta kondisi apapun. “Persiapannya luar biasa karena dari dulu kita ndak mau kalau ikut lomba hanya apa adanya. Segala daya upaya dilakukan secara maksimal,” tegas Budiyono.
Selaku Ketua MKKS SMK, dirinya menghimbau kepada kepala sekolah kejuruan yang siswanya mewakili LKS provinsi agar memberikan support kepada guru pendamping dan pembimbing. Para siswa, tegasnya, supaya dilatih secara maksimal agar dapat membawa hasil terbaik.
“Karena nanti otomatis kalau hasilnya bagus maka animo masyarakat yang akan masuk ke sekolah akan bertambah. Ini merupakan promosi secara tidak langsung karena LKS merupakan event yang bagus untuk menunjukkan keunggulan atau kebanggaan sekolah. Hasilnya semata-mata untuk meningkatkan nama baik sekolah,” tuturnya.
Target secara keseluruhan, menurut Budiyono memang ada. “Tapi kami tidak muluk-muluk. Minimal syukur ada yang bisa mewakili ke tingkat nasional. Kalau tidak bisa empat seperti sebelumnya, ya paling tidak nanti ada wakilnya,” pungkasnya. (Dia)