KUTOARJO, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK Institut Indonesia (ii) Kutoarjo berlangsung selama seminggu yakni mulai Senin hingga Sabtu (22-27/7). Selama seminggu, berbagai kegiatan dilakukan oleh siswa kelas 7. Diantaranya kewirausahaan, kedisiplinan, kesadaran hokum terkait bullying dan pornografi, serta kegiaytay pungut sampah.
Kepala SMK ii, Shinta Kusumastuti menjelaskan, terkait materi kewirausahaan pihaknya menghadirkan para alumni yang sudah sukses menjalankan usaha di bidang perbengkelan, kontraktor, dan pertukangan. “Selain itu pihak sekolah juga mengudang beberapa alumni yang telah menjadi anggota TNI dan Polri untuk memberi motivasi,” kata Shinta pada Senin (29/7).
Dengan mendengarkan sharing dan paparan langsung dari kakak alumni, diharapkan para siswa baru akan terinspirasi. Selain juga punya rasa bangga kepada sekolah karena mereka punya kakak-kakak kelas yang sukses.
Tak hanya itu, pihaknya juga membawa peserta MPLS melakukan kunjungan belajar ke Lapas Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas 1 Kutoarjo. “Kegiatan dengan LPKA ini sebenarnya rutin kami lakukan. Tujuanya untuk memberi penyuluhan kesadaran hukum terkait dengan kenakalan remaja, bullying, dan pornogafi,” imbuh Shinta.
Ia berharap, dengan membawa siswa-siswa masuk lapas dan merasakan atmosfir penjara, diharapkan mereka akan punya pengetahuan dan kesadaran tentang dampak hukum dari tindakan-tindakan kenakalan yang sering dilakukan pelajar.
Adapun Waka Kesiswaan Bambang Prihatin mengatakan bahwa dalam kegiatan MPLS siswa juga melakukan bersih lingkungan dengan memungut sampah di sekitar sekolah dan sepanjang jalan ke arah Pasar Kutoarjo.
“Kegiatan pungut sampah ini bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup melalui Pos Tempat Pembuangan Sampah (TPS) utara Pasar Kutoarjo. Sampah-sampah yang dikumpulkan siswa-siswa secara bergotong-royong dibawa ke TPS utara pasar,” jelasnya.
Bambang menambahkan, kegiatan MPLS selain diisi tauysiah olek Kyai Hanafi dari Ponpes Bulus, terkait adab menuntut ilmu dan menghormati guru. Seperti layaknya inagurasi, MPLS diakhiri dengan pagelaran seni oleh seluruh peserta. Pagelaran seni tersebut dilakukan dengan penampilan kelompok dan individu.
Salah satu peserta MPLS, Mutmainah dari kelas 10 TKJ mengatakan, dirinya merasa senang dan mendapat ilmu baru dalam kegiatan MPLS itu. “Seneng banget ikut MPLS ini. Tema-temanya baik, lucu-lucu. Pentas seninya juga keren-keren. Tapi satu yang membuat saya kaget, yaitu waktu di penjara anak. Ternyata orang dipenjara seperti itu ya,” ujarnya.
Hikmah dari kegiatan itu, menurut Mutmainah, yakni agar dirinya dan juga teman-teman bersyukur berada di luar penjara sehingga bebas menuntut ilmu. Selain itu bisa punya teman-teman yang baik. (Dia)