PURWOREJO, SMPN 31 Purworejo genap berusia 29 tahun hari ini, Kamis (5/10). Bertepatan dengan hari istimewa tersebut, sekolah yang berlokasi di Jalan Brigjen Katamso itu mengadakan pawai budaya dengan tema Bhineka Tunggal Ika. Maka jadilah ratusan siswa termasuk kepala sekolah, guru,dan karyawan mengenakan berpakaian adat dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia. Mereka melakukan pawai di seputar kota Purworejo yang dilepas oleh Kadindikbud Wasit Diyono.
Tak hanya itu, para guru pun menarikan tari P5 disaksikan para siswa dan tamu undangan saat acara tasyakuran digelar. Juga lomba fashion show dari siswa perwakilan kelas. Sebelumnya ada pula flash mob yang diikuti semua peserta, termasuk Sekretaris Dindikbud Kusnaeni yang hadir dalam acara tersebut.
Sebanyak 29 merpati pun diterbangkan sebagai lambang harapan pencapaian yang tinggi bagi anak didik SMPN 31. Seperti disampaikan oleh Kepala SMPN 31 Yosiyanti Wahyuningtyas. Disebutkannya bahwa tema ulang tahun ke-29 kali ini adalah bangkit dan tangguh menuju 30 tahun Spentisa jaya.
“Bangkit dan tangguh karena selama ini SMPN 31 dirasa masih kurang maksimal dalam berprestasi. Padahal kita punya aset letaknya di tengah kota yang terjangkau. Jadi kelebihan itu harus diambil untuk bisa maju dan melaju,” ungkap Yosi saat menyampaikan sambutan pada acara tasyakuran yang digelar di halaman sekolah.
Ia berharap SMPN 31 bisa semakin maju dan berprestasi. “Momen ini diharapkan sebagai tonggak untuk bisa bangkit, unggul dan berprestasi,” imbuhnya. Yosi pun menyampaikan slogan totalitas tanpa batas untuk mendorong siswanya melakukan kegiatan dengan prinsip tersebut.
Ditambahkannya bahwa SMPN 31 juga mendapat kado ulang tahun dari Dindikbud berupa dana untuk merehab empat ruang kelas. Hal itu pun disampaikan oleh Sekdin Dikbud Kusnaeni. Ia mengatakan bahwa Dindikbud memberikan dana senilai Rp 960 juta untuk renovasi ruangan kelas di SMPN 31.
“Dindikbud berupaya memberikan fasilitas supaya sekolah di Purworejo makin maju,” ucap Kusnaeni. Meski begitu Kusnaeni mengibaratkan dinas belum bisa memberikan gizi yang cukup untuk SMPN 31. Dirinya pun mempersilakan komite untuk mencukupi kebutuhan sekolah asalkan sesuai regulasi.
Selain mengucapkan selamat atas 29 tahun SMPN 31, Kusnaeni juga menegaskan bahwa pada kurikulum merdeka para pendidik diberi keleluasaan untuk memberikan pembelajaran yang berkualitas sesuai bakat minat peserta didik.
Tidak hanya bakat akademik, orientasi kurikulum merdeka adalah menghasilkan anak didik yang berkarakter, santun, pekerja keras, dan religius. “Diharapkan mereka dapat menyelesaikan masalah dan nanti dapat hidup mandiri,” tegasnya.
Selain acara puncak, sebelumnya ulang tahun diawali dengan baksos ke Panti Plandi pada Selasa (3/10). Berupa pembagian 250 paket sembako yang berasal dari iuran siswa, guru, dan karyawan. Selain juga dibagikan kepada para PKL dan masyarakat sekitar.
Lalu pada Rabu (4/10) berupa gelar karya P5 dimensi Bhineka Tunggal Ika, diikuti seluruh kelas dengan materi yang berbeda. Kelas 7 berupa gerak tari dan lagu Nusantara, kelas 8 festival dolanan Nusantara, dan kelas 9 berupa praktek seni budaya.
Pada momen ulang tahun kali ini kepala sekolah juga mendapatkan hadiah dari para PKL yang berjualan di sekitar sekolah, sebagai ucapan terima kasih. Sebelumnya mereka juga diberi sembako saat pembagian paket, termasuk tukang parkir yang berada di sekitar sekolah. (Dia)