Beranda ยป Peroleh Nilai Tertinggi, SMAN 2 Purworejo 3 Tahun Berturut-turut Loloskan Siswanya di Ajang OSN Tingkat Nasional

Peroleh Nilai Tertinggi, SMAN 2 Purworejo 3 Tahun Berturut-turut Loloskan Siswanya di Ajang OSN Tingkat Nasional

KUTOARJO, Selama tiga tahun berturut-turut yakni 2022, 2023, dan 2024, SMAN 2 Purworejo berhasil mengantarkan siswanya lolos dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat nasional. Di Purworejo, SMAN 2 menjadi satu-satunya SMA negeri yang berhasil meraih prestasi tersebut.

Tahun 2022 dan 2023, ada satu siswa mewakili Provinsi Jawa Tengah di ajang OSN nasional yakni Rhafi Sukma Zaskyanto. Tahun 2023 Rhafi berhasil meraih medali perak dan bahkan dinobatkan sebagai Best Observation. Selain itu Rhafi yang baru lulus tahun ini diterima di enam universitas top di luar negeri.

Tahun 2024, SMAN 2 berhasil meloloskan dua siswanya sekaligus ke ajang bergengsi tersebut. Yakni Devita Najlarani Aziza siswa kelas 11-8 dan Nurun Na’imah Kelas 11-1. Keduanya akan mengikuti OSN Nasional Bidang Geografi dan Kebumian pada tanggal 25 Agustus hingga 1 September di Jabotabek.

Ditemui di ruangannya, Kepala SMAN 2 Fitarini menjelaskan, awalnya SMAN 2 melakukan kerjasama dengan salah satu lembaga bimbingan psikologi di Purworejo. “Kami menyampaikan informasi terkait kebutuhan untuk mengikuti OSN. Diantaranya IQ di atas 110, anak tidak mudah stress atau punya daya juang yang tinggi, bisa berkomunikasi dengan baik, serta punya jejaring yang luas,” ungkap Fita kepada Purworejo News, Selasa (25/6).

Kepala SMAN 2 Purworejo, Fitarini

Selanjutnya, tersaring sekitar 100 orang dari 324 jumlah siswa kelas 11 di SMAN 2 yang memenuhi kriteria tersebut. Mereka kemudian diminta memilih satu dari sembilan bidang keilmuan yang akan dikompetisikan di ajang OSN. Yakni, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Matematika, Astronomi, Kebumian, Geografi, dan TIK.

“Dari masing-masing bidang ilmu diseleksi lima siswa sehingga sekolah kami mengirim 45 orang pada OSN tingkat kabupaten,” jelas Rini. Dari 45 siswa tersebut, 12 diantaranya berhasil melaju ke tingkat provinsi, dan dua diantaranya lolos ke jenjang nasional dari Bidang Kebumian dan Geografi.

Kedua siswa tersebut, yakni Devita dan Nurun lanjut Fita, mengikuti camp yang diadakan sekolah. Mereka diberi dispensasi tidak ikut pelajaran di jam efektif sekolah, melainkan fokus pada persiapan OSN, termasuk ketika OSN provinsi. Selain itu keduanya juga memperoleh konversi dari hasil OSN yang mereka ikuti.

Tidak hanya kepada para siswa, Fita pun menyatakan rasa bangganya kepada para guru yang sudah memfasilitasi dan memahami mereka yang tidak bisa ikut di jam pelajaran yang diampunya. Termasuk kepada guru pembimbing Geografi Yuni Kartika Sari dan Kebumian Amin Pitoyo.

“Kedua siswa tersebut juga belajar mandiri mengerjakan soal dan bimbingan dari bimbel Koja. Selain itu juga mereka akan mengikuti pelatda Jawa Tengah bersama siswa lain yang lolos OSN nasional. Kami menargetkan paling tidak dapat membawa pulang medali seperti sebelumnya. Saya yakin mereka bisa, apalagi Nurun tahun sebelumnya juga pernah ikut OSN provinsi,” lanjut Fita.

Peserta OSN SMAN 2 Tingkat Kabupaten

Pencapaian tersebut, menurutnya, di luar ekspektasi. Terlebih lagi saat SMAN 2 menjadi sekolah negeri dengan nilai tertinggi di Cabdin 8 yang meliputi Kota dan Kabupaten Magelang, Temanggung, dan Purworejo. Apalagi di Purworejo, SMAN 2 menjadi satu-satunya SMA yang berhasil mewakili Jawa Tengah di ajang prestisius tersebut.

Salah satu peserta lolos OSN nasional, Nurun mengungkapkan, tahun lalu ia juga mengikuti ajang serupa hingga tingkat provinsi. Nurun yang tinggal di Desa Tersidi Lor Kecamatan Pituruh itu mengaku kali ini ia lebih percaya diri dibanding tahun sebelumnya.

“Saya sebelumnya pingin ikut yang bidang Matematika. Tapi kemudian saya pikir, saya kurang di bidang Matematika dan akhirnya memilih Kebumian,” ungkapnya. Setiap hari Ia belajar dari pukul 07.00 sampai 09.00 kemudian istirahat. “Nanti siang lanjut lagi sampai Maghrib. Selain materi dari Koja, saya juga buka-buka soal Kebumian dari lainnya buat referensi,” lanjutnya.

Seperti halnya kepala sekolah, Nurun pun optimistis bisa meraih medali. Selain pengalaman sebelumnya, juga dari kesiapan yang telah dilakukan baik fisik maupun mental. Kita tunggu hasilnya. Semoga keduanya dapat mempersembahkan yang terbaik untuk Purworejo. (Dia)

Loading