KALIGESING, Rumah Kopi yang berada di Desa Donorejo Kecamatan Kaligesing belum genap berusia dua tahun. Diresmikan pada 28 Desember 2023, menurut Kepala Dinas Perindustrian, Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Perintransnaker) yang waktu itu dijabat oleh Hadi Pranoto, Rumah Kopi dibangun untuk mendukung pariwisata yang ada di Purworejo khususnya Wisata Goa Seplawan.
Secara khusus pembangunan Rumah kopi adalah untuk memberikan ruang bagi para pelaku usaha kopi dan penggemar kopi agar bersama–sama menggerakkan perkopian Purworejo. Yakni untuk mengenalkan dan mempromosikan kopi Purworejo ke luar daerah. Se-Jawa Tengah hanya Purworejo yang mendapat bantuan dari Kementrian Perindustrian.
Namun faktanya, sampai sekarang tempat tersebut belum bisa dimanfaatkan secara maksimal seperti yang diharapkan. Sempat dikelola oleh BUMDes setempat, Rumah Kopi akhirnya kembali dikelola oleh Dinperintransnaker.
Meski demikian, bukan berarti tempat tersebut tidak dimanfaatkan sama sekali. Di tahun 2025 ini Dinperintransnaker melakukan pelatihan dan bimtek tentang kopi dengan peserta para petani kopi dan pelaku usaha UMKM terkait. “Dalam semester ini ada dua kegiatan bimtek yang dilakukan di sana. Jadi dalam setahun ini akan ada empat kali kegiatan serupa,” ucap Kadin Perintransnaker Kabupaten Purworejo, Sukmo Widi Harwanto saat ditemui, Kamis (15/5/2025).
Ia pun menjelaskan, keberadaan Rumah Kopi memang untuk mendukung pariwisata Goa Seplawan. Hanya saja faktor akses jalan yang kurang memadai menjadi salah satu sebab tempat tersebut kurang populer atau belum seperti yang diharapkan. “Memang Bupati waktu itu ingin, tempat ini dibangun untuk mendukung pariwisata Goa Seplawan dengan menggunakan DAK tematik yang menunjang pariwisata,” jelas Sukmo.
Dirinya pun berharap Rumah Kopi bisa digunakan secara maksimal sesuai dengan rencana semula. Itulah sebabnya secara serius Sukmo mengungkapkan, dirinya akan berkoordinasi di tingkat pimpinan agar Rumah Kopi bisa digunakan untuk kegiatan jajaran OPD.

Kadin Perintransnaker, Sukmo Widi Harwanto
“Perlu sosialisasi dan effort dari Pemda, minimal bisa memberikan kontribusi dan sosialisasi agar lebih dikenal, bahwa ada Rumah Kopi sebagai penunjang destinasi wisata Goa Seplawan, sehingga ada nilai tambah untuk meningkatkan jumlah kunjungan,” tegas Sukmo.
Tak hanya itu, pihaknya pun tengah mengajukan anggaran untuk pengadaan mesin kopi. “Semoga di anggaran perubahan bisa disetujui sehingga nantinya Rumah Kopi tidak hanya untuk tempat ngopi ngopi, tapi juga bisa dipakai untuk produksi. Sehingga kopi bisa berdaya saing, baik dari segi SDM maupun pemasaran, termasuk punya rumah kemasan,” ungkapnya.
Dengan demikian Rumah Kopi dapat bermanfaat bagi banyak pihak melalui kegiatan pariwisata berbasis ekonomi kerakyatan sesuai dengan tujuan awal.
Harapan serupa dikemukakan oleh Ketua LSM GMPur (Gerakan Masyarakat Purworejo), Angko Setiyarso Widodo. Kepada Purworejo News, Angko menyampaikan masukan agar lokasi tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal.
“Misalnya mengadakan berbagai event dengan mengundang berbagai komunitas. Seperti komunitas jeep, kesenian, atau hobi lainnya. Jadi peserta bisa ngopi-ngopi dan berkumpul, meramaikan tempat itu,” ujar Angko.
Iapun berharap agar pembangunan bisa berbasis ekonomi atau mengangkat perekonomian rakyat. “Jadi tidak lanjut pembangunan itu jelas, termasuk Rumah Kopi yang harus ada business plannya sehingga bisa bermanfaat untuk masyarakat,” tegas Angko. (Dia)