Beranda Ā» Dapat Dana Pendampingan Rp 1 Miliar dari BRI, Desa Megulung Kidul Purworejo Bangun Wisata Petik Anggur di Area Dusun Sabin

Dapat Dana Pendampingan Rp 1 Miliar dari BRI, Desa Megulung Kidul Purworejo Bangun Wisata Petik Anggur di Area Dusun Sabin

PITURUH, Desa Megulung Kidul Kecamatan Pituruh Purworejo berhasil menjadi Juara 3 Penghargaan Nugraha Karya Desa Brilian Tahun 2022 dari BRI dan mendapatkan uang senilai Rp 50 juta. Tak hanya itu, Megulung Kidul juga mendapatkan dana pendampingan senilai Rp 1 miliar untuk membangun Area Dusun Sabin, termasuk wisata petik anggur. Peresmian destinasi wisata tersebut dilakukan pada Rabu (12/6).

Kades Megulung Kidul Malik Choirul Anam mengungkapkan bahwa pembangunan Area Dusun Sabin di luar ekspetasi. Sebagai desa yang letaknya strategis karena berada di jalan utama menuju Kabupaten Wonosobo, Kebumen, dan Banjarnegara, pihaknya mengambil peluang tersebut dengan mendirikan destinasi wisata melalui musyawarah desa.

“Waktu itu bentuknya berupa BUMDes, yakni warung makan dan pemancingan. Selanjutnya pemancingan direlokasi di budi budaya pemancingan di RW 1, adapun warung makannya ditanami pohon anggur mulai beroperasional bulan Juli 2020 dengan dana desa,” tutur Anam.

Berikutnya, Megulung Kidul yang mendapatkan pendampingan dari BRI Kanca Kutoarjo berhasil meraih Juara 3 Nugraha Karya Brilian. Pada tahap selanjutnya, didirikanlah Area Dusun Sabin yang memiliki empat unit usaha. Meliputi taman anggur, coffe shop, Joglo Mart, dan agen BRI Link.

“Joglo Mart ini sebagai wadah atau ruang bagi pelaku UMKM untuk menjual aneka produknya. Ini merupakan salah satu ikhtiar kami agar BUMDes ini bisa jadi sumber PAD,” tutur Anam. Pihaknya pun bersyukur, saat ini Megulung Kidul masuk dalam kategori Desa Maju atau selangkah lagi menuju desa mandiri.

Kanca BRI Kutoarjo bersama Camat dan Kades Megulung Kidul meresmikan Area Dusun Sabin

Anam juga mengungkapkan, menjadi desa binaan BRI menjadi kebanggaan tersendiri. “Kami berharap Desa Megulung Kidul dapat lebih maju dan menjadi desa rintisan wisata,” harapnya.

Pinca BRI Kutoarjo Ardika Prasetyo menjelaskan, Desa Brilian merupakan program tahunan mulai tahun 2020 melalui kerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

“BRI memberikan pelatihan dan pemberdayaan kepada desa-desa. Melalui kompetisi Nugraha Karya Desa BRIlian, Megulung Kidul berhasil meraih Juara 3. Rewardnya berupa pendampingan penuh. Intinya BRI ingin memberi contoh untuk desa lainnya,” ungkap Ardika.

Ia menambahkan, bahwa sebelumnya BRI juga memberikan beasiswa kepada 20 anak di Desa Megulung Kidul masing-masing Rp 5 juta. Sehingga total dana beasiswa yang digelontorkan sebesar Rp 100 juta. Pihaknya pun bangga kepada Pemdes Megulung Kidul dan berpesan agar terus maju dan lebih dikembangkan.

“Kami siap memberikan dukungan kepada seluruh desa. Syarat pengajuannya mudah, yaitu desa harus punya program unggulan dan memiliki rekening BRI. Setiap tahun kami mencari desa berpotensi yang punya unggulan,” tandasnya.

Sinergi antara BRI dan Desa Megulung Kidul

Di sisi lain Camat Pituruh Hartono yang hadir bersama unsur forkopincam lainnya, memberikan apresiasi kepada Pemdes Megulung Kidul yang bisa mengangkat wajah kota di desa. SebagaiĀ  seorang camat yang pernah menjadi kepala desa, Hartono menilai BUMDes bisa dijadikan lumbung PAD.

“Ini diharapkan jadi magnet tersendiri untuk melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk yang sudah dilakukan dengan BRI,” ucap Hartono.

Disebutkan pula bahwa UU Desa yang telah diperbarui di tahun 2024 berupa tambahan masa jabatan semula enam tahun menjadi delapan tahun dapat dimaksimalkan oleh para kades untuk lebih menggali potensi desanya. “Ini diharapkan akan menjadi desa yang kuat, maju, mandiri, dan demokratis. Keempat faktor tersebut harus didukung oleh warga desa,” imbuhnya.

Hartono pun berharap agar BUMDes yang disupport pemerintah pusat bisa saling menjalin kerjasama antar desa. Diakuinya, selama 14 bulan menjadi camat di Pituruh kerjasama antar desa masih sulit dikembangkan, termasuk masalah irigasi. Joglo Mart, ungkapnya, juga diharapkan bisa disupport oleh desa lain.

“Kepada warga desa, mari kita wujudkan Pituruh AMPUH yakni aman, mandiri, produktif, unggul, dan harmonis. Tambahan masa jabatan dua tahun kepala desa diharapkan dapat semakin menguatkan potensi desa untuk kesejahteraan masyarakat. Kecamatan hanya sebagai mediator karena anggarannya lebih banyak di desa,” tandasnya. (Dia)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *