PURWOREJO, Upacara peringatan Hari Guru di Kabupaten Purworejo berlangsung meriah. Acara yang digelar di SMAN 7 Purworejo pada Sabtu (25/11) pagi itu tidak hanya sekedar upacara seremonial. Acara yang dihadiri oleh Plt Bupati Yuli Hastuti itu juga dirangkai dengan berbagai kemeriahan seperti suguhan tari kolosal dan drumb band SMPN 1 usai upacara.
Saat para guru menari di lapangan, Ketua DPRD Dion Agasi Setiabudi, Wakil Ketua Kelik Susilo Ardani dan Fran Suharmaji, Kepala Dindikbud Wasit Diono, serta tamu undangan lain turut menari bersama. Mereka juga memberikan ucapan selamat hari guru kepada para pendidik saat acara berlangsung.
Usai upacara, Plt Yuli Hastuti beserta rombongan membuka acara ekspo berupa Festival Lokal Belajar yang memamerkan hasil karya dari guru dan sekolah penggerak dari 16 kecamatan yang ada di Purworejo.
Selain disajikan hasil karya lokal siswa berupa makanan dan minuman tradisional, juga tari Jaran Kepang yang dibawakan oleh siswa SD dan SMP penggerak. Juga dipamerkan karya dari para guru penggerak berupa modul pembelajaran.
Rangkaian acara selanjutnya berupa pencanangan kompleks SMAN 7 Purworejo yang dahulu bernama Hoogere KweekSchool sebagai situs Cagar Budaya Nasional, yakni sebagai sekolah guru pertama di Indonesia yang berdiri tahun 1914.
Dalam kesempatan itu tamu undangan juga diberi penjelasan tentang keberadaan Hoogere KweekSchool yang kini menjadi SMAN 7, mulai dari siswanya, sertifikat yang pertama kali diterbitkan untuk para siswanya, termasuk nama-nama siswa yang terdaftar mulai tahun 1914 hingga 1930. Juga beberapa siswa yang asli berasal dari Purworejo.
Ketua PGRI Kabupaten Purworejo Irianto Gunawan saat ditemui usai acara menyebutkan, kegiatan HUT PGRI dan Hari Guru rangkaiannya sudah dilakukan sebelumnya. Setelah upacara hari ini rangkaian pamungkas yakni resepsi yang akan digelar pada Sabtu mendatang tanggal 2 Desember.
Irianto berharap, di usianya yang ke-78, para pendidik di Kabupaten Purworejo dapat mengikuti era digital. Harapannya, dengan sudah mulai tertatanya pendidikan di Kabupaten Purworejo, Dinas Pendidikan (dan Kebudayaan) bisa lebih fokus.
“Karena majunya daerah adalah tercapainya pendidikan yang kita harapkan, termasuk penggunaan AI atau Artificial Intelegence bagi guru di Kabupaten Purworejo yang pelatihannya pertama kali dilakukan oleh PGRI Purworejo,” pungkasnya. (Dia)