PURWOREJO, Logo Hari Jadi ke-194 Kabupaten Purworejo resmi dilaunching pada Jum’at (31/1/2025) bersamaan dengan peresmian secara simbolis proyek-proyek pembangunan kabupaten tahun 2024 dan kenduri agung. Acara dipusatkan di pendopo kabupaten, dihadiri Bupati Yuli Hastuti, seluruh unsur forkopimda, OPD, camat, dan perwakilan beberapa unsur.
Dalam logo hari jadi kali ini, kuning, biru, dan merah menjadi warna yang dominan. Warna kuning tampak berbentuk siluet dari bupati Purworejo terpilih, Yuli Hastuti yang berbentuk angka 1 (dilambangkan dengan Tugu Peringatan 5 Tahun Indonesia). Sedangkan angka 9 yang berada pada bahu Yuli Hastuti dihiasi ornamen buah manggis. Adapun angka 4 yang berwarna merah, tampak sebagian dari siluet Wakil Bupati terpilih Dion Agasi mengenakan peci dan mengepalkan tangan kanannya. Pada kedua sisi, Yuli dan Dion diapit oleh Gapura Kembar dengan ornamen geblek dan durian pada masing-masing bagian.
Terkait tema Gatining Kekalih Tumenga ing Pangebekten yang melingkupi logo, ketua panitia hari jadi Purworejo, Bambang Susilo menjelaskan, kalimat berbahasa Jawa kuno itu merupakan sengkalan Jawa untuk Tahun 2025 yang mengandung arti Gati (5): aturan, perbuatan, keperluan, kebijakan; Kekalih (2): berdua; Tumenga (0): menengadah, melihat ke atas, dapat dimaknai sebagai ujub doa kepada Tuham YME; Pangabekten/Ngabekti (2): berbakti, pengabdian.

“Tema tersebut memiliki makna sebuah harapan, yakni semoga di tahun 2025 ini, kebijakan pembangunan dari pasangan Bupati dan Wakil Bupati Purworejo periode 2025-2030 mendapatkan berkat/ridho dari Tuhan YME. Hal itu sebagai sebuah bentuk jalan pengabdian baru bersama-sama untuk mewujudkan masyarakat Purworejo yang berdaya saing, sejahtera, religius, dan inovatif,” jelas Bambang, Jum’at (31/1/2025).
Terkait warna primer kuning, biru, merah, Bambang menjelaskan, hal itu menyimbolkan bahwa di tahun ke-194 ini dimulai kebijakan pembangunan yang baru sebagai kebijakan utama/primer untuk lima tahun ke depan.
“Angka 1 berupa gambar Tugu Peringatan Perjuangan yang berada di sisi utara Alun-Alun Purworejo, menggambarkan kesatuan tekad untuk bersama-sama guyup rukun membangun Purworejo. Angka 9 berupa gambaran lengan kiri yang merangkul ke bawah, menggambarkan bahwa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Purworejo sebagai pamomong yang merangkul semua kalangan dan semua kepentingan untuk mewujudkan Purworejo Berdaya Saing, Sejahtera, Religius, dan Inovatif. Adapun Angka 4 berupa gambar lengan kanan yang mengepal, menggambarkan semangat yang selalu menyala untuk membangun Purworejo menyongsong Indonesia Emas 2045,” imbuhnya.
Adapun Gapura Alun-alun Purworejo dalam pandangan panitia, menyimbolkan bahwa pada HUT ke-194 ini masyarakat Purworejo memasuki gerbang baru Bersama Bupati dan Wakil Bupati periode 2025-2030.
Tulisan Pureorejo bergaya milenial dengan corak warna warni, lanjut Bambang, melambangkan Purworejo yang beranekaragam potensi, wilayah, seni budaya, ekonomi yang bersifat plural, kreatif, dan dinamis. Sedangkan Ornamen Batik Kawung Manggis Gunungan Wora-Wari Bang karya Ibu Sri Bandu Rahyuni yang kemudian sering disebut dengan Batik Keprajan, merupakan motif batik yang menjadi salah satu ikon Kabupaten Purworejo.
Ornamen manggis sebagai salah satu ikon komoditas buah dari Kabupaten Purworejo yang memiliki filosofi komitmen dan kejujuran karena jumlah kelopak bunga pada buah manggis akan selalu sama dengan isi buah di dalamnya. Adapun ornamen durian dan geblèk menggambarkan beberapa potensi lokal khas Kabupaten Purworejo. (Dia)
Kuning dan merah = bupati dan wakil bupati terpilih 2024 warna identitas dari parpol pengusung mereka