PURWOREJO, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) gencar mengupayakan terwujudnya Mayjen TNI dr. Roebiono Kertopati sebagai pahlawan nasional. Setelah sebelumnya melakukan dengar pendapat melalui acara critical voice point (CVP) tentang pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk Mayjen TNI dr. Roebiono, kali ini BSSN menggelar seminar nasional bertajuk serupa. Acara yang diadakan di pendopo kabupaten pada Selasa (20/2) itu dihadiri ratusan peserta yang sebagian besar adalah pelajar SMA/SMK/MA Purworejo.
Seminar menghadirkan nara sumber dari unsur pemerintahan, militer, dan akademisi. Wakil Kepala BSSN, Putu Jayan Danu Putra yang menjadi salah satu nara sumber seminar, usai acara memberikan penjelasan kepada media. Disebutkan, BSSN merupakan pelopor yang memprakarsai pengusulan Gelar Pahlawan Nasional kepada Mayjen TNI dr. Roebiono Kertapati.
Putu menjelaskan, alasan utama pengusulan gelar tersebut karena Roebiono, selain bertugas sebagai seorang dokter yang berjuang di Papua, pada saat kemerdekaan juga menjadi pimpinan yang mengelola informasi atau berita rahasia untuk diketahui dunia bahwa (negara) Indonesia ada. “Butuh kecerdasan seperti dr Roebiono untuk mengolah berita menjadi aman dan bisa sampai ke luar (negeri),” ungkapnya.
Selain itu Putu juga mengatakan bahwa pihaknya mendorong pemda agar tokoh dr. Roebiono yang ayahnya merupakan priyayi Jawa keturunan Raden Adipati Tokronegoro I, bisa semakin dikenal masyarakat. Yakni dengan mengusulkan adanya fasilitas umum seperti jalan yang memakai nama Mayjen TNI dr Roebiono Kertopati.
Ditambahkan, atas jasa-jasanya dan menjadi pionir di bidang persandian, Roebiono Kertapati juga ditetapkan sebagai Bapak Persandian Nasional oleh BSSN. Putu berharap pada bulan November mendatang, Presiden RI dapat menetapkan Mayjen TNI dr. Roebiono Kertapati sebagai Pahlawan Nasional.
Roebiono Kertopati yang lahir di Ciamis pada 11 Maret 1914 merupakan putra pasangan Raden Bei Soewardjo Kertopati dan Emah Fatimah. Dirinya memiliki integritas yang tinggi bagi bangsa dan negara. Antara lain di bidang persandian, kesehatan, telekomunikasi, termasuk ketentaraan untuk mempertahankan kemerdekaan.
Semangat perjuangan dan nilai-nilai kepahlawanannya kepada bangsa dan negara telah menggerakkan generasi penerus untuk mengusulkan Gelar Pahlawan Nasional bagi Mayjen TNI dr. Roebiono Kertopati.
BSSN juga menyebutkan bahwa warisan Roebiono dalam penyusunan dasar pendidikan sandi hingga kini masih berdiri tegak dalam wujud Politeknik Siber dan Sandi Negara (PSSN). Kini PSSN telah melahirkan personil dengan kemampuan keamanan siber dan sandi yang mumpuni.
Secara kelembagaan, warisan tata kelola organisasi dari Roebiono Kertopati juga menjadi peletak dasar pembentukan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) yang sekarang bertransformasi menjadi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Menurut Putu, pengajuan Mayjen TNI dr. Roebiono Kertopati menjadi Pahlawan Nasional telah memenuhi syarat, baik secara yuridis formal maupun prosedural. Yakni sudah berpedoman kepada UU Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan.
Adapun secara psikologis, penetapan usul Mayjen TNI dr. Roebiono Kertopati menjadi Pahlawan Nasional dapat berpengaruh terhadap semangat masyarakat Purworejo khususnya. Dari perspektif historis, normatif, dan psikologis, sosok Roebiono Kertopati merupakan tokoh yang layak untuk diusulkan menjadi pahlawan nasional.
“BSSN bersama Pemda Purworejo memohon dukungan segenap pihak utamanya kepada masyarakat untuk bersama-sama mendorong keberhasilan Pengajuan Gelar Pahlawan Nasional bagi Mayjen TNI dr. Roebiono Kertopati sekaligus meneladaninya sebagai Bapak Persandian Indonesia,” pungkas Putu.
(Dia)