Beranda ยป Angka Kematian Ibu Melahirkan Masih Tinggi, RSU Kasih Ibu Edukasi Bidan Lakukan Pencegahan

Angka Kematian Ibu Melahirkan Masih Tinggi, RSU Kasih Ibu Edukasi Bidan Lakukan Pencegahan

PURWOREJO, Masih tingginya angka kematian ibu saat melahirkan membawa keprihatinan tersendiri bagi pihak Rumah Sakit Umum Kasih Ibu (RSU KI) Purworejo. Rumah sakit yang selama ini concern melayani pasien ibu hamil dan melahirkan itupun melakukan edukasi kepada para bidan melalui seminar kebidanan dan kandungan.

Sebanyak 100 bidan dari puskesmas dan klinik bersalin di Kabupaten Purworejo menjadi peserta seminar yang diadakan di halaman RSKI, Sabtu (2/9). Seminar dihadiri Ketua Yayasan Kasih Ibu, Antonia Titik Yatiman dan ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Kabupaten Purworejo, Marjiah.

Dalam paparannya, Dokter spesialis kebidanan dan kandungan RSKI dr. YD. Unggul Prabowo, Sp.OG yang menjadi nara sumber seminar menyampaikan bahwa perdarahan merupakan salah satu penyebab kematian ibu pasca persalinan.

“Pada prinsipnya penyebab kematian ibu saat melahirkan didominasi tiga kasus pasca persalinan. Yakni perdarahan, hipertensi, dan infeksi, selain ada kasus lain yakni penyakit jantung,” ucap dr. Unggul.

Dijelaskannya bahwa angka kematian ibu (AKI) belum bisa ditekan. Tahun 2022 berdasarkan data secara nasional AKI masih sekitar 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan tahun 2024 target AKI sebanyak 183 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup.

Dr. Unggul Prabowo, Sp.OG saat menyampaikan materi

“Ini masih jauh dibanding dengan Singapura yang hanya enam kematian per 100.000 kelahiran hidup,” imbuh dr. Unggul. Angka inilah yang ingin ditekan terutama di Purworejo. Salah satu caranya yakni dengan meningkatkan awareness kepada para bidan bahwa pada proses persalinan apapun dapat terjadi.

Dr. Unggul memberikan gambaran, banyak ibu saat melahirkan lancar dan tidak ada keluhan, tapi tiba-tiba terjadi perdarahan. “Inilah yang ingin saya sampaikan di sini, yakni menekankan langkah pertama yang dapt dilalukan apabila terjadi perdarahan agar tidak menyebabkan kematian,” ujarnya.

Salah satunya, menurut dr Unggul , yakni mengganti cairan kristaloit berisi garam berbentuk infus dengan takaran tertentu. Selain itu juga melalui pemakaian tampon dengan menggunakan teknologi tepat guna.

Dijelaskannya bahwa penggunaan tampon dengan metode kondom kateter tersebut angka keberhasilannya sama tinggi, dibanding dengan penggunaan tampon sesungguhnya yang harganya bisa mencapai Rp 10 juta.

Dr. Unggul yang juga menjadi tenaga medis di RSUD Dr. Soetomo Surabaya berharap metode tersebut dapat diterapkan oleh para bidan saat menangani perdarahan pasca persalinan sehingga dapat menyelamatkan ibu melahirkan.

Peserta seminar yang diikuti para bidan di Purworejo

Ketua IBI Marjiah dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada RSU Kasih ibu yang bersedia membagikan ilmu kepada para bidan. Hal itu diharapkan dapat bermanfaat dan dapat menurunkan AKI khususnya di Purworejo.

Marijah menyebutkan, pada tahun 2021 ada 22 kasus kematian ibu pasca melahirkan di Purworejo. Lalu pada tahun 2022 ada enam kasus. Kemudian tahun ini sudah ada tiga kasus karena perdarahan. Dirinya berharap tahun depan di Purworejo AKI terutama karena perdarahan bisa ditekan hingga zero.

Dirinya pun bersyukur dr. Unggul kembali pulang kandang dan dapat menjadi dokter handal yang dapat dihubungi 24 jam apabila ada kasus kelahiran yang perlu penanganan segera. Disebutkannya bahwa sudah sejak 15 tahun RS Kasih Ibu menjadi rujukan para bidan dalam penanganan kasus kelahiran.

Di sisi lain, Direktur RSU Kasih Ibu, dr. Dendi Artstetrianto mengatakan bahwa seminar dilakukan selain untuk membantu program pemerintah menurunkan AKI dan bayi, juga sebagai bentuk sosialisasi konversi RS Kasih Ibu yang semula merupakan rumah sakit ibu dan anak menjadi RS umum.

“Meski begitu program unggulan kami tetap yakni pelayanan ibu dan anak sebagai concern awal. Kami juga menambah jumlah dokter kebidanan dan kandungan agar pelayanan unggulan ini bisa 24 jam. Selain itu kami juga bermitra dengan para bidan di Purworejo agar bisa menangani kasus persalinan dengan segera,” jelas Dendi. (Dia)

Loading

One thought on “Angka Kematian Ibu Melahirkan Masih Tinggi, RSU Kasih Ibu Edukasi Bidan Lakukan Pencegahan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *