Beranda » Beredar Kabar SMPN 1 Purworejo Tarik Iuran Tali Asih Guru Haji, Kepala Sekolah Berikan Tanggapan

Beredar Kabar SMPN 1 Purworejo Tarik Iuran Tali Asih Guru Haji, Kepala Sekolah Berikan Tanggapan

PURWOREJO, Di media sosial facebook beredar kabar seorang guru SMPN 1 Purworejo menarik iuran kepada siswa masing-masing sebesar Rp10 ribu. Uang tersebut akan digunakan untuk tali asih guru yang akan berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini.

Dalam laman Facebook yang ditulis oleh Jick Reacher dan diunggah di akun Berita Purworejo disebutkan, “dunia pendidikan sekarang kok aneh² ya, di SMP N 1…ada seorang guru yang pergi menunaikan ibadah Haji terus ada guru lainnya menyuruh tiap murid iuran 10.000 katanya untuk menengok guru yang mau berangkat Haji tersebut…kenapa dibebankan kepada orang tua murid kan harusnya guru² yang patungan iuran toh gaji guru + sertifikasi jg gede konyol.”

Menanggapi informasi tersebut, Kepala SMPN 1, Tuwuh Sutrisno menjelaskan, pihaknya sudah mengecek semua guru dan menyatakan tidak ada yang melakukan aktivitas seperti dimaksud dalam unggahan tersebut.

Kepala SMPN 1, Tuwuh Sutrisno

Lebih lanjut Tuwuh menyebutkan bahwa memang ada dua orang guru SMPN 1 yang tahun ini akan menunaikan ibadah haji. Salah satunya, menurut Tuwuh, memang mendapatkan tali asih dari paguyuban wali murid atas inisiatif mereka. Adapun besaran iuran bervariasi.

“Ada yang Rp5 ribu, Rp20 ribu, Rp50 ribu, sesuai kemampuan, bahkan ada yang tidak membayar iuran. Uang kemudian dikumpulkan oleh wali murid dan diserahkan secara perwakilan empat orang kepada guru yng bersangkutan kemarin,” jelas Tuwuh, Rabu (14/5/2025).

Ia pun baru mengetahui hal tersebut setelah dihubungi ketua paguyuban wali murid guru dimaksud. Tak hanya itu, Tuwuh pun meminta keterangan dari siswa terkait informasi iuran tersebut. Mereka menyatakan tidak ada iuran dan malah tidak mengetahui adanya informasi seperti itu.

“Hanya beberapa siswa saja yang mengetahui. Kalau seperti ini kan kasihan guru yang mau berangkat haji, jadi tercoreng juga namanya,” ungkapnya.

Menurut penuturan Tuwuh, dirinya sebenarnya sudah mendapatkan gambaran pihak yang menyampaikan informasi keliru tersebut. Tuwuh menyebut, oknum orang tua siswa tersebut sebelumnya juga pernah melakukan hal serupa saat sekolah berinsiatif membeli sampul raport dan foto siswa. “Akunnya sama dan sudah dua kali melakukan hal negatif seperti itu,” tuturnya.

Terkait dengan kejadian tersebut, Tuwuh mengaku pihaknya tidak akan melakukan iuran seperti dimaksud. “Hasilnya tidak seberapa, tapi malah mencoreng nama baik sekolah,” pungkas Tuwuh. (Dia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *