Beranda ยป Sering Hujan Deras di Purworejo, Banyak Tanaman Padi Siap Panen Roboh

Sering Hujan Deras di Purworejo, Banyak Tanaman Padi Siap Panen Roboh

PURWOREJO, Musim panen pada masa tanam (MT) 1 tahun ini banyak tanaman padi siap panen yang roboh. Hal itu karena curah hujan yang tinggi disertai angin kencang sering terjadi di Purworejo pada bulan Februari dan Maret. Akibatnya, produksi padi mengalami penurunan pada MT 1 kali ini.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KPP) Kabupaten Purworejo, Hadi Sadsila menyampaikan hal tersebut di sela acara bazar aneka sembako yang diadakan di halaman kantor, Rabu (19/3/2025). Disebutkan, padi yang roboh ada sekitar 81 hektare. Setiap hektare, lanjutnya, bisa menghasilkan gabah sekitar lima ton.

Tanaman padi yang roboh tersebut, imbuh Hadi, akan mengurangi kualitas gabah. Karena terendam air dalam waktu beberapa saat sebelum dipanen. Di Purworejo, sentra beras berada di Kecamatan Ngombol, Purwodadi, dan Grabag.

Dijelaskan bahwa padi yang ditanam di wilayah Purworejo pada area seluas 29 ribu hektare, adalah jenis medium. Seperti IR 64, Ciherang, dan sebagian Mentik Wangi. Produksi yang dihasilkan pun melimpah, sehingga banyak dibeli oleh pihak luar seperti Yogyakarta dan Klaten.

Kadin KPP ikut panen bersama petani di Kecamatan Butuh

“Sebenarnya pihak Bulog sudah setuju untuk membeli gabah petani seharga Rp6.500/ kg. Tapi ternyata dari pihak Bulog belum siap blower atau pengeringnya untuk musim tanam ini,” jelas Hadi. Hal itu karena gabah yang baru dipanen harus dikeringkan dahulu.

Akibatnya, petani pun akhirnya menjual gabah mereka ke pedagang yang datang langsung ke sawah saat panen dengan harga di bawah Rp 6.000.

“Sebenarnya kalau waktu itu sudah dibeli Bulog tidak akan terjadi seperti itu. Dari awal promosinya begitu meyakinkan, Bulog akan membeli hasil panen petani langsung di lapangan dengan harga cash. Tapi kenyataannya menemui kendala,” keluh Hadi.

Meski begitu, target 16 ribu ton gabah kering hasil panen yang dibeli Bulog dapat terpenuhi, dari total 145 ribu ton gabah yang dihasilkan. Berasal dari 29 ribu hektare sawah yang ada di Kabupaten Purworejo.

Diharapkan pada MT 2 yang akan panen bulan Juni dan Juli nanti pihak Bulog sudah dapat merealisasikan janji yang telah disampaikan sehingga setiap tahun dapat menyerap hasil panen petani. (Dia)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *