KEMIRI, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah suatu kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan dimensi profil pelajar Pancasil. Pada semester ini, kegiatan P5 di SMPN18 Purworejo mengusung tema rekayasa dan teknologi dengan topik Scan Me. Kegiatan yang dilakukan enam hari atau Senin hingga Sabtu (10-15/3/2025) ini melibatkan siswa kelas 7, 8, dan 9.
“Dimensi profil pelajar Pancasila yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah bernalar kritis dan gotong royong. Para siswa secara bertahap melakukan kegiatan, mulai dari tema, topik tujuan, dan pentingnya proyek ini dilaksanakan,” kata Kepala SMPN 18, Nurhayati pada Senin (17/3/2025).
Pada tahap awal ini, lanjutnya, siswa diperlihatkan barcode dan QR Code dari sebuah produk agar mereka memunculkan pertanyaan. Setelah itu siswa membentuk kelompok, melakukan observasi dan mengumpulkan penemuan dan hasil diskusi kelompok mengenai barcode, QR Code dan google sites.

“Siswa mengerjakan LKS tentang barcode, QR code, dan google sites. Siswa juga membuat akun google site dan satu artikel bertema bebas,” tutur kepala sekolah.
Pada hari kedua, siswa mencari tahu tentang perbedaan barcode dan QR code. Setelah itu mereka belajar membuat website/ situs web/blogspot. Mereka juga membuat artikel menggunakan akun blogspot siswa dan dibagikan ke grup kelas masing-masing.
Di hari ketiga, siswa belajar tentang aplikasi untuk membuat QR code. “Setelah itu siswa mempraktikkan membuat QR code barang-barang di sekitar kelas masing-masing. Mereka mencoba memindai QR Code dengan google lens. Masing-masing kelompok mengidentifikasi jenis tanaman yang ada di depan kelas atau di sekitar sekolah,” jelas Nurhayati.
Lalu pada hari keempat, siswa membuat artikel tanaman di depan kelas atau di lingkungan sekolah dan membuat desain QR code. Per kelompok membuat 16 artikel dan desain QR code yang berisikan QR code, logo sekolah, nama tanaman dan nama ilmiahnya, nama kelompok dan kelas.
Barulah pada hari kelima, dilakukan pengecekan kembali QR code dan artikel yang sudah dibuat siswa. Pada tahapan ini, kata Nurhayati, masing-masing siswa melakukan presentasi hasil desain QR code yang sudah dibuat. Caranya, dengan mempersilakan siswa memindai QR code yang sudah dibuat oleh kelompok yang sedang presentasi.
QR code yang sudah sesuai dikirimkan di link pengumpulan desain QR code yang sudah dikirim di grup kelas masing-masing. “Sebelum pulang, siswa diingatkan untuk mencetak dan melaminating desain QR code yang sudah dibuat untuk dipasang di hari Sabtu,” jelasnya.
Di hari terakhir yakni Sabtu, siswa bersama- sama memasang hasil QR Code di tanaman yang mereka pilih. Kemudian mereka saling mengecek dengan memindai QR code menggunakan google lens atau pembaca QR code yang lainnya.
Setelah itu, siswa diminta membuat laporan per kelompok dam dikumpulkan melalui link yang sudah ditentukan. Di bagian akhir, siswa diminta mengisi refleksi kegiatan P5 melalui link yang telah disediakan.
“Kegiatan ini bertujuan agar siswa dapat mengembangkan dua dimensi utama P5 yakni bernalar kritis dan gotong royong. Siswa belajar untuk memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, juga berkolaborasi dengan bekerja sama, berkomunikasi untuk mencapai tujuan dan berkoordinasi,” jelasnya.
Disebutkan, melalui kegiatan ini siswa mendapatkan pengalaman belajar yang berharga. Mereka dapat memanfaatkan teknologi digital informasi dengan tepat. “Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan karakter dan keterampilan siswa dalam menghadapi tantangan di masa depan,” harap Nurhayati. (Dia)