PURWOREJO, Di bulan suci Ramadan, semua amal ibadah dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Untuk itulah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Purworejo memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melipatgandakan pahalanya di bulan Ramadan ini dengan membeli tanah wakaf jariyah.
Tanah seluas 2.121 m2 tersebut berlokasi di Jalan Brigjen Katamso Komplek SD KUB Muhammadiyah, Kelurahan Pangenrejo. “Lokasinya ini merupakan tanah Komplek Perguruan Muhammadiyah seluas 2.121 m2,” ucap Ketua Panitia Wakaf Jariyah, Sutrisno kepada Purworejo News, Selasa (11/3/2025).
Sutrisno yang juga Kepala SDKUB Muhammadiyah itu menjelaskan, masyarakat bisa membeli tanah wakaf jariyah tersebut sesuai dengan kemampuan dan keinginan. “Luas tanah yang ditawarkan mulai 0,5 meter seharga Rp250 ribu, 1 meter Rp500 ribu, 2 meter Rp 1 juta, 5 meter Rp 2,5 juta, serta 10 meter Rp 5 juta. Selain itu, bagi yang menghendaki di luar nominal tersebut juga diperbolehkan,” jelasnya.
Adapun sistem pembayaran, lanjutnya, bisa dilakukan dengan mentransfer ke Bank Jateng Syariah dengan nomor rekening 6062007846 atau Bank Syariah Indonesia (BSI) nomor rekening 2023200007. Keduanya atas nama SDKUB Muhammadiyah Purworejo.

“Silakan bagi masyarakat yang membutuhkan informasi dan konfirmasi lebih lanjut, bisa menghubungi nomor saya (Sutrisno, Red) 0896 3129 5592 atau H. Ahmad Ari Fahrudin, Lc,
0823 2388 6006,” pungkas Sutrisno.
Di sisi lain, Ketua PDM Kabupaten Purworejo, H. Pujiono menyampaikan, Ramadan merupakan bulan saat pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan dibelenggu. “Hadits ini bisa dipahami bahwa pada bulan Ramadan orang dimudahkan untuk melakukan kebajikan dan sedikit kesempatan untuk berbuat jahat itu makna dari pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup,” jelas Pujiono.
Ditambahkannya, pribadi orang yang berpuasa adalah muttaqin (takwa) tingkat ketaatan paling tinggi. “Kita tidak akan pernah tahun apakah tahun depan masih berjumpa dengan Ramadan berikutnya. Oleh sebab itu, kesempatan puasa Ramadan kali kita gunakan untuk mengumpulkan tabungan amal saleh,” imbuh Pujiono.
Ia pun menukil nasihat Yahya bin Mu’adz yang dikutip dari Kitab Nashihul Ibad karangan Syeikh Imam Muhammad Nawawi Al Bantani. Disebutkan, orang yang beruntung adalah mereka yang membangun kuburnya sebelum dia memasukinya. Artinya kita sudah menyiapkan tabungan akherat sebelum sampai ke sana.
“Mari kita jadikan momentum Ramadan kali ini untuk mengumpulkan pundi-pundi akherat yang tak pernah akan rugi. Sisihkan sebagian harta atau rezeki kita untuk infak tanah guna pembangunan SDKUB Muhammadiyah Purworejo yang akan membebaskan tanah seluas 2121 M2. Mari kita bangun kubur kita sebelum kita memasukinya. Insya Allah seberapa pun infak kita untuk berpartisipasi sesuai kemampuan kita, semua akan menjadi tabungan amal yang pahalanya tidak pernah putus,” tutur Pujiono.
Dirinya mengajak umat Muslim untuk menjadikan Ramadan ini sebagai bulan kedermawanan. Karena buah dari puasa adalah takwa. Sedangkan buah dari takwa adalah kesalehan sosial. “Semoga kita bisa melaksanakan Ramadan sampai akhir sehingga kita menjadi orang Muttaqin. Aamiin,” pungkasnya. (Dia)