BAYAN, Sebanyak 5.000 petani di Kabupaten Purworejo mendapatkan diskon pupuk yang diselenggarakan oleh Kementerian BUMN dan Kementerian Pertanian melalui Pupuk Indonesia. Acara Gebyar Diskon Pupuk digelar di Gudang Pupuk Penyangga (GPP) Purworejo pada Kamis (18/1). Harga pupuk urea didiskon dari harga normal Rp 450 ribu menjadi Rp 270 ribu masing-masing untuk satu sak pupuk urea dan pupuk NPK.
Acara yang dimulai sejak pukul 07.00 itu dihadiri oleh Direktur Utama Pupuk Sriwidjaja Palembang, Daconi Khotob serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Kadin KPP) Kabupaten Purworejo, Hadi Sadsila.
Dalam kesempatan tersebut Daconi menyampaikan bahwa Purworejo merupakan daerah penghasil padi cukup banyak. Jumlahnya hampir 300 ribu ton dari 10 juta ton yang dihasilkan di Jawa Tengah. “Ini merupakan amanat dari Bapak Presiden dan Menteri BUMN untuk memberikan dukungan kepada para petani yang akan memasuki musim tanam awal tahun ini,” ungkap Daconi.
Disebutkan bahwa kegiatan Gebyar Diskon ini dilakukan sambil menunggu lancarnya penyaluran subsidi pupuk. Daconi menegaskan bahwa stok pupuk subsidi cukup dan tersimpan di gudang. Penyaluran kali ini, katanya, sudah sampai ke pengecer, “Silakan petani menebus ke pengecer, sudah siap semua,”imbuhnya.
Dijelaskan bahwa setiap tahun pemerintah mengalokasikan subsidi pupuk senilai Rp 25 triliun. Pada tahun 2024, Pemerintah berencana menambah alokasi sebesar Rp 14 triliun agar semakin banyak petani yang mendapat pupuk bersubsidi.
Selain itu, Pemerintah juga mempermudah mekanisme penebusan pupuk bersubsidi hanya dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Hal ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh seluruh petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk.
Tercatat, hingga tanggal 31 Desember 2023 ketersediaan pupuk bersubsidi dan pupuk nonsubsidi sebesar 1.744.302 ton. Terdiri atas pupuk bersubsidi 1.215.280 ton dan pupuk non-subsidi 529.022 ton. Angka tersebut setara 236% dari ketentuan minimum stok yang ditetapkan Pemerintah.
“Semoga program ini dapat mendorong petani untuk menanam lebih awal sehingga kesuksesan musim tanam awal tahun ini bisa kita tuai bersama saat panen bulan April nanti,” tandas Daconi.
Adapun Kadin KPP Hadi Sadsila berharap agar kuota pupuk subsidi yang diberikan kepada para petani di Purworejo tahun ini dapat ditambah. “Tahun ini pupuk ureanya 9 ribu ton sedangkan NPK-nya 5 ribu ton. Tahun lalu urea 12 ribu ton sedangkan NPK-nya 9 ribu ton. Makanya kami minta kepada Pupuk Indonesia agar kuota subsidinya dipenuhi,” kata Hadi.
Meski begitu dirinya berharap kekurangan yang besarnya sekitar 30-40% tersebut dapat dipenuhi melalui penyaluran pupuk non subsidi. Selain itu pihaknya juga bersyukur pasokan padi di Kabupaten Purworejo termasuk surplus dan masih menjadi lumbung padi di Jawa Tengah.
Sebagai bagian dari Jawa Tengah yang peringkat lumbung padi tertinggi kedua tingkat nasional igeser oleh Jawa Barat, Hadi berharap kuota pupuk bersubsidi di Purworejo dapat dipenuhi oleh Pupuk Indonesia. Hal tersebut sebagai konsekuensi dari keinginan Presiden agar peringkat Jawa Tengah kembali berada di peringkat kedua setelah Jawa Timur.
Pada acara gebyar diskon tersebut, para petani yang membeli dengan sistem kupon, langsung mendapatkan pupuk dari GPP yang terletak di Desa Dukuhrejo Kecamatan Bayan. Selain mendapatkan hadiah langsung berupa kaos dan kalender mereka juga berhak atas undian door prize dengan hadiah menarik. (Dia)
Ya masih sama saja judulnya berat untuk petani kita ,,, tetap lebih murah yg subsidi
Peraturan mempersulit petani kecil dalam penebusan pupuk subsidi bukanya mempermudah malah mempersulit
Mantap jiwaaa….sering sering adakan gebyar diskon lagi yaaa…🤗 Thank you GPP Purworejo🤗 maju terus Petani Indonesia🔥😎
Hanya pas kampanye saja, kan sebutnya presiden dan mentri bumn …