PURWOREJO, Pemerintah Kabupaten Purworejo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) secara resmi meluncurkan Logo Hari Jadi ke-195. Peluncuran dibarengkan dengan acara Launching Implementasi Pembayaran Menggunakan Qris untuk Retribusi Pariwisata dan Olah Raga, Retribusi Parkir dan Retribusi Pelayanan Kesehatan Puskesmas Kabupaten Purworejo pada Rabu, (17/12/2025) di Museum Tosan Aji Kompleks Pendopo Bupati Kabupaten Purworejo.
Logo Hari Jadi ke-195 ini merupakan hasil dari sayembara desain logo yang dibuka untuk umum dan mendapat respons positif dari masyarakat kreatif dari berbagai daerah di Indonesia. Sebanyak 128 submiter berpartisipasi dengan mengirimkan karya terbaik mereka. Proses penilaian dilakukan melalui tahapan seleksi yang professional dan objektif, dengan mengacu pada kriteria penjurian yang telah ditetapkan sejak awal.
Penilaian meliputi aspek kesesuaian tema Hari Jadi Kabupaten Purworejo, keunikan dan orisinalitas desain, nilai filosofi, kreativitas, serta kemudahan penerapan logo pada berbagai media. Seluruh karya dinilai secara independen oleh tim juri yang kompeten dibidangnya.
Berdasarkan hasil penilaian tersebut, ditetapkan bahwa pemenang lomba logo Hari Jadi ke-195 Kabupaten Purworejo adalah Bobi Gusman yang berasal dari Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat. Terpilihnya pemenang dari luar daerah menunjukkan bahwa proses penjurian sepenuhnya berlandaskan pada kualitas karya, tanpa memandang asal peserta.
Logo terpilih selanjutnya akan digunakan sebagai identitas resmi peringatan Hari Jadi ke-195 Kabupaten Purworejo, dan diaplikasikan pada seluruh rangkaian kegiatan, media publikasi, serta atribut resmi peringatan hari jadi.
Melalui penyelenggaraan sayembara logo ini, Dindikbud berharap dapat menumbuhkan partisipasi publik, memperkuat rasa kebersamaan, serta mendorong tumbuhnya ekosistem kreatif yang menjunjung tinggi nilai profesionalisme, transparansi, dan inovasi.
Kepala Dindikbud, Yudhie Agung Prihatno, menuturkan, Logo Hari Jadi ke-195 yang diluncurkan Bupati saat ini mengangkat siluet penari Ndolalak. Yakni salah satu kesenian tradisional yang menjadi identitas budaya khas Kabupaten Purworejo.
“Pemilihan unsur ini bukan sekadar visual, tetapi merupakan representasi nilai sejarah, karakter, serta jati diri masyarakat Purworejo dimata umum khususnya masyarakat di luar kabupaten Purworejo,” ujarnya.
Dalam proses penilaian, aspek kekuatan filosofi budaya dan relevansinya terhadap identitas Purworejo menjadi perhatian utama tim juri. Siluet Tari Dolalak dinilai mampu membangun persepsi publik bahwa Purworejo adalah daerah yang berakar kuat pada budaya lokal, namun tetap terbuka dan adaptif terhadap kreativitas masa kini.
“Kami berharap logo ini dapat memperkuat citra Kabupaten Purworejo di mata publik, baik di tingkat regional maupun nasional, sebagai daerah yang menjunjung tinggi nilai budaya, memiliki kekhasan, serta konsisten dalam upaya pelestarian kesenian tradisional,” tambah Yudhie.
Ia juga berharap logo ini tidak hanya menjadi simbol peringatan Hari Jadi ke-195, tetapi juga menjadi media komunikasi budaya yang membanggakan masyarakat Purworejo. (Ita)
