PURWOREJO, Tari kolosal yang dibawakan oleh 1.100 siswa kelas 10, 11, dan 12 mewarnai peringatan 69 tahun SMAN 1 Purworejo pada Jumat (2/8). Tarian tersebut menampilkan perpaduan keindahan seni tari yang menggambarkan perjalanan panjang sekolah tersebut.
Diawali dengan 69 penari dari eskul Ganesha Dancer, pembawa umbul tim paskib, serta pembawa tombak pagar betis siswa laki-laki dan penari sampur semua siswa putri. Sedangkan di tengah lapangan, 19 penari kontemporer dengan gerakan dinamis dan penuh ekspresi mengawali pertunjukan. Mereka menggambarkan semangat muda dan inovasi yang terus berkembang di SMA Negeri 1.
Humas SMAN 1, Kun Endah menjelaskan, setiap langkah dan gerakan mereka mencerminkan kegigihan dan kreativitas yang telah mengukir sejarah sekolah ini selama hampir tujuh dekade. Musik modern yang mengiringi tarian ini memperkuat pesan bahwa SMA Negeri 1 Purworejo selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa melupakan akar tradisinya.
Setelah penampilan yang memukau dari para penari kontemporer, tampilan berikutnya dati 50 penari Putri Alus. Dengan anggun dan penuh keindahan, mereka membawakan Tari Putri Alus yang sarat dengan makna kelembutan, kebijaksanaan, dan kesabaran. Menurut Kun, melalui gerakan yang halus dan teratur, para penari ini menggambarkan nilai-nilai luhur yang tetap dijaga dan diwariskan dari generasi ke generasi di SMA Negeri 1. “Kostum tradisional yang mereka kenakan menambah nuansa elegan dan mempesona pada tarian ini,” ujarnya.
Puncak dari pertunjukan ini adalah kolaborasi yang indah antara seluruh penari inti. Dengan harmonis, 69 penari menyatukan gerakan mereka, menciptakan formasi-formasi yang mengesankan dan penuh makna. Mereka menyampaikan pesan persatuan dan kerja sama yang selalu menjadi kekuatan utama SMA Negeri .
Di akhir tarian, seluruh peserta upacara yang terdiri atas siswa-siswi SMA Negeri yang mengenakan seragam OSIS turut bergabung dalam pertunjukan. Bersama-sama, mereka menarikan Tari Roro Ngigel, sebuah tari tradisional yang menggambarkan kebersamaan dan kegembiraan. Lapangan sekolah berubah menjadi lautan gerakan yang selaras, menunjukkan bahwa setiap individu di SMA Negeri 1 memiliki peran penting dalam perjalanan panjang sekolah ini.
Tak hanya menampilkan tari kolosal, acara HUT SMAN 1 juga dimeriahkan dengan tradisi menguras kolam Ganesha. Kolam yang berada di sayap utara sekolah tersebut secara beramai-ramai dikuras oleh siswa dengan menggunakan ember. Sebelumnya kolam tersebut digunakan untuk lomba memancing pada Rabu (31/7) yang diikuti guru dan siswa.
“Filosofi dari menguras kolam ini adalah sebagai bentuk pembersihan diri di hari ulang tahun dan mengawalinya dengan hal yang lebih baik,” ungkap Waka Kesiswaan Sunardi. Para siswa tampak bergembira mengikuti kegiatan kuras kolam. Adapun peserta putri mengikuti lomba tumpeng.
Acara milad ke-69 SMAN 1 juga dirangkai dengan kegiatan sosial berupa donor darah. Selanjutnya pada Minggu (4/7) akan diadakan jalan sehat bersama keluarga besar SMAN 1 termasuk alumni yang tergabung dalam muda Ganesha (MG). (Dia)