Beranda » Tak Hanya Pameran, Purworejo Expo Ajang Promosi Produk Lokal ke Pasar Global

Tak Hanya Pameran, Purworejo Expo Ajang Promosi Produk Lokal ke Pasar Global

PURWOREJO, Pameran aneka hasil produk yang dihasilkan para pengusaha UMKM dari 16 kecamatan termasuk yang ditampilkan dalam Purworejo Expo. Pameran yang dimulai pada Rabu (12/2/2025) hingga Minggu (16/2/2025) itu diikuti 133 stand pameran. Terdiri atas empat stand tenda kerucut Sekretariat, 37 stand tenda rouder milik Kementerian, OPD Kabupaten Purworejo, bisnis, investasi dan kesehatan, 52 stand di area Pendopo untuk Forum UMKM Kabupaten Purworejo, serta delapan stand berisi BUMN dan BUMD.

Kepala Dinas KUKMP Kabupaten Purworejo, Hadi Pranoto menyampaikan hal tersebut di acara pembukaan Purworejo Expo yang dihadiri Bupati Yuli Hastuti, Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian UMKM, Sudaryano Rahmalifman Lamangkona, forkopimda, serta sejumlah tamu undangan.

Lebih lanjut Hadi menjelaskan, Purworejo Expo diharapkan dapat mempromosikan potensi daerah, terutama bagi pengusaha UMKM. Juga untuk memperkuat semangat kebangsaan dengan mencintai produk Indonesia, khususnya produk lokal Purworejo. Selain membuka peluang pasar yang lebih luas bagi UMKM.

“Purworejo Expo juga diharapkan dapat membangkitkan semangat berwirausaha, memperkuat jaringan bisnis, memperkenalkan produk lokal ke tingkat nasional, serta memmbantu UMKM lokal berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas,” imbuh Hadi.

Selain pameran produk UMKM dan aneka seni budaya, rangkaian kegiatan dalam Purworejo Expo antara lain Festival Lagu Jawa atau campur sari antar OPD/Camat se-Kabupaten Purworejo, Lomba Videograpi Promosi Konten IG, serta temu usaha “Kreasi Lokal Untuk Pasar Global” Bersama Kemenlu RI. Di akhir acara, panitia juga akan memberikan penghargaan Stand Terbaik.

Sudaryono yang menyampaikan sambutan dari Menteri UMKM, mengapresiasi kegiatan Purworejo Expo. “Esensinya adalah untuk meningkatkan kesadaran UMKM dalam mengembangkan usaha serta menjadi wadah memperkenalkan karya lokal ke pasar global,” ucapnya.

Dijelaskan bahwa nilai ekspor produk kreatif senilai Rp197,8 triliun atau naik 44% dari tahun sebelumnya. Paling banyak, menurutnya, adalah produk kriya, termasuk yang berasal dari Kabupaten Purworejo.

Para pengusaha UMKM pun didorong melakukan kemajuan teknologi melalui pasar digital. Pihaknya pun mendorong pengusaha UMKM untuk meningkatkan kualitas dan daya saing di pasar global. Ditegaskan pula terkait berkomitmen Kementerian untuk meningkatkan UMKM melakui pelatihan produksi dan perencanaan bisnis.

Dalam kesempatan tersebut Sudaryano pun mengubah kata “pelaku” menjadi “pengusaha”. Bukan lagi pelaku UMKM melainkan pengusaha UMKM untuk mengubah diksi konotasi negatif.

Selain itu, iapun meluruskan informasi di flyer yang banyak beredar tentang BLT untuk UMKM sebesar Rp5 juta dari Kementerian. “Info tersebut hoaks dan tidak mendasar, karena kami tidak pernah membuat program seperti itu,” tegasnya.

Adapun Bupati Yuli Hastuti antara lain menyebutkan bahwa Pemkab selama ini berkomitmen untuk terus mendukung dan memberikan kemudahan bagi UMKM. Di antaranya dengan membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM yang inklusif dan berkelanjutan.

“Saya mengajak kepada masyarakat Kabupaten Purworejo dan sekitarnya, untuk mengunjungi dan meramaikan Purworejo Expo 2025. Mudah-mudahan, kegiatan ini dapat menjadi sarana edukasi sekaligus wahana rekreasi bagi masyarakat Purworejo dan sekitarnya,” pungkasnya. (Dia)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *