PURWOREJO, Tahun 2025 mendatang, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Purworejo akan mencoret cabang olahraga (cabor) bridge dan memasukkan sepatu roda ke dalam cabor binaan. Pencoretan dilakukan karena cabor bridge di Purworejo kini sudah tidak memiliki atlet.
Ketua KONI Kabupaten Purworejo, Sumaryanto mengungkapkan hal tersebut saat diwawancarai terkait pencapaian tahun 2024 dan target di 2025 pada Senin (23/12/2024). Terkait hal tersebut Maryanto menjelaskan, 34 cabor yang sudah eksis di KONI menyetujui masuknya sepatu roda atau inline skating.
“Saat musyawarah dan rapat kerja beberapa waktu lalu, semua cabor sudah setuju. Kami memberikan waktu satu tahun kepada pengurus cabor sepatu roda sebagai uji coba sehingga belum mendapatkan anggaran. Kalau satu tahun aktif, maka tahun berikutnya akan diberi anggaran. Termasuk pada event Pra Porprov 2025 akan diikutkan, tapi anggarannya langsung dari KONI,” jelas Maryanto di kantor KONI.
Agenda kegiatan lain di tahun 2025, Maryanto menambahkan, yakni akan ada pemilihan dan pelantikan ketua dan pengurus KONI yang baru. Selain itu juga menggelar Pra Poprprov untuk persiapan Poprprov tahun 2026.
“Pelaksanaan Pra Porprov sebelumnya, ada 400-an atlet yang diseleksi untuk bisa lolos ke ajang Poprprov. Anggaran tahun 2025 masih sama yakni Rp2 miliar yang akan digunakan untuk Pra Porprov dan kegiatan lainnya. Termasuk muscab untuk pemilihan ketua KONI dan bantuan untuk pengiriman atlet berprestasi,” imbuh Maryanto.
Pihaknya pun menargetkan perolehan medali pada Poprov tahun 2026 bisa naik, meskipun belum bisa dirumuskan berapa jumlahnya. Hal itu karena adanya mutasi atlet yang akan dipetakan hingga April 2025. Diakuinya, daerah lain mampu belanja atlet sehingga akan ada lalu lintas atlet. Jadi baru bisa ditentukan April tahun 2025.
Terkait pencapaian target KONI di tahun 2024, Maryanto mengungkapkan, secara keseluruhan baik program maupun kegiatan semuanya terlaksana dan berjalan dengan lancar, termasuk dalam hal penyerapan anggaran. Beberapa kegiatan juga dilakukan di tahun 2024 dalam hal peningkatan kualitas atlet yakni melalui capacity building yang diikuti seluruh perwakilan cabor.
Selain itu, penghargaan atlet berprestasi di level Jawa Tengah juga diberikan. Berikutnya pengiriman atlet dan kompetensi wasit. Lalu monitoring, serta pemberian reward sebagai upaya pembinaan atlet berprestasi yang diberikan setahun sekali.
Dari 34 cabor yang dinaungi KONI, Maryanto mengatakan, yang paling gemuk klubnya adalah sepà k bola dengan berbagai tahapan seperti Liga 1, 2, 3. Beberapa klub yang baru, dimasukkan ke Liga 3. Berikutnya cabor voli dan sepak takraw yang jumlah klubnya mencapai belasan di tingkat kecamatan.
Terkait prestasi, Maryanto menyebut, di tahun 2024 cabor yang paling banyak prestasinya tercatat melalui event kejurprov yakni taekwondo, catur, dan kempo. “Termasuk cabor gateball yang berprestasi pada event Poprov dengan mayoritas adalah ASN di Dinas PUPR. Selama mereka masih tercatat sebagai pegawai negeri, ya mereka secara otomatis akan membela Purworejo,” jelasnya.
Lain halnya dengan atlet independen yang bisa jadi mereka akan memperkuat kota/kabupaten lain. Maryanto pun menyebut beberapa atlet asli Purworejo yang memiliki prestasi nasional seperti Arkan di cabor renang dan Nadine pada senam lantai. Namun mereka saat ini berada di luar Purworejo dan kemungkinan akan diminta untuk membela kota/kabupaten lain.
Terlepas dari semua itu, Maryanto berharap di tahun 2025 kegiatan muskercab dan reorganisasi akan berjalan lancar dan menghasilkan kepengurusan yag lebih baik dari saat ini. Selain itu dirinya juga berharap agar atlet yang akan mengikuti ajang Pra Porprov tidak terbebani oleh anggaran sehingga bisa berjalan maksimal. Dengan demikian akan lebih banyak atlet yang lolos sehingga makin banyak medali yang diperoleh. (Dia)